Bisnis.com, JAKARTA - Pada era teknologi maju saat ini, ternyata masih ada yang membeli piringan hitam. Padahal, CD dan Mp3 lebih efektif dan mudah didapatkan.
Namun, siapa sangka penjualan piring hitam kembali meningkat pesat? Kolektor piringan hitam, Danang Suryono, mengatakan maraknya piringan hitam ini juga didukung banyaknya toko online yang menawarkan piringan hitam, membuat para kolektor lebih mudah mendapatkannya.
“Sekarang dengan teknologi, gampang belanja online, baik dari seller lokal, maupun seller luar,” tuturnya.
Menurut Danang, musisi seperti dirinya membidik pasar khusus, yaitu kolektor, yang cenderung mengkoleksi grup kesayangannya, sehingga semua media dilahap, termasuk pringan hitam yang harganya jauh lebih tinggi dibanding CD.
Dampaknya, musisi merilis dalam banyak format, CD, DVD, piringan hitam dan Bluray.
Biasanya piringan hitam diproduksi terbatas mengingat tebatasnya jumlah yang dirilis. Sebagai contoh, band Death Vomit merilis dua album terakhir mereka dalam limited vinyl.
Menariknya, Death Vomit merilis dalam dua warna. Satunya hitam, layaknya piringan hitam biasa, satunya red coloured vinyl.
“Mereka (musisi) juga rilis limited, khusus untuk fans beratnya,” tuturnya.
Piringan hitam memiliki banyak keistimewaan di mata para penikmat musik. Termasuk, dari segi perawatan dan awet disimpan. Beda dengan CD yang rentan tergores, atau kaset yang rentan kusut.
Dari sisi sampul juga jauh lebih istimewa, karena ukurannya yang lebih besar dan lebih menarik.
“Merawat piringan hitam relatif lebih gampang, bersihkan pakai lap lembut, dan menyimpannya dalam posisi berdiri, jangan ditumpuk, bisa melengkung piringannya,” jelasnya.