Bisnis.com, JAKARTA - Bagi mereka yang berusia kepala dua atau lebih dan masih lajang hampir pasti pernah menghadapi pertanyaan "kapan menikah?" dari orang sekitar.
Apakah Anda merasa ada tekanan sosial bila datang seorang diri ke reuni SMA, di mana teman-teman sudah sibuk menggendong bayi?
Menurut psikolog sosial Juneman Abraham, komentar-komentar yang menyentil kaum jomblo yang masih melajang sebenarnya bentuk kontrol sosial.
"Kontrol sosial untuk apa? Untuk mempertahankan keberlangsungan generasional masyarakat itu sendiri, karena menikah dan punya anak memiliki fungsi prokreasi atau reproduksi," kata Juneman pada Antara News.
Juneman mengatakan sudut pandang yang tepat adalah cara bertahan dan tetap santai menghadapi "tekanan sosial" yang kerap membuat "kuping berasap".