Ilustrasi
Health

Cara Pemerintah Tingkatkan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

Kurniawan A. Wicaksono
Selasa, 13 Juni 2017 - 12:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk meningkatkan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara, pemerintah telah melatih tenaga medis di tingkat puskesmas.

Oscar Primadi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan pelatihan deteksi dini dilakukan pada lebih dari 3.700 puskesmas. Sementara, untuk pengobatan segera di lakukan di rumah sakit kabupaten/kota secara berjenjang.

“Dengan deteksi dini, kejadian kanker dapat ditemukan lebih awal sehingga keberhasilan pengobatannya semakin besar,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (13/6/2017).

Kanker, sambungnya, merupakan epidemi global karena jumlah penderitanya yang terus meningkat. Kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan dua jenis kanker tertinggi yang mengancam perempuan di Tanah Air.

Selain upaya peningatan pengetahuan terhadap jenis dan bahaya kanker, masyarakat juga dinilai pelu memahami bahwa beberapa jenis kanker dapat dicegah melalui deteksi dini. Deteksi dini kanker leher rahim dilaksanakan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

Setelah itu, penanganan diikuti dengan tindak lanjut dini melalui krioterapi jika ditemukan IVA positif. Sedangkan deteksi dini kanker payudara dengan metode pemeriksaan payudara secara klinis (Sadanis).

Masyarakat – khususnya yang telah menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) – tidak perlu khawatir karena biaya promotif dan preventif berupa deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks di puskesmas sudah masuk dalam pembiayaan JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Selain itu, lanjut Oscar, pemerintah juga tengah mengintroduksi vaksin human papiloma virus (HPV) di siswi sekolah dasar beberapa daerah. Vaksin HPV efektif untuk mencegah perempuan terserang HPV yang akan merembet pada kanker serviks.

“Harapannya ke depan vaksin HPV tersebut bisa menjadi salah satu vaksin program nasional,” imbuhnya.

Pasien kanker, jelasnya, harus mendapat pengobatan yang tepat dan tidak boleh melewatkan fase emas pengobatan. Namun demikian, dia memahami, seringkali masyarakat yang terdiagnosis kanker pada fase awal justru tergoda dengan iklan pengobatan alternatif yang menyesatkan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro