Bisnis.com, JAKARTA — House of Sampoerna (HoS) menggandeng Universitas Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKW) menunjukkan kepeduliaannya melalui pameran patung dan instalasi bertajuk EAT (Environment-Art-Technology).
Pameran tersebut diselenggarakan pada 16 Juni—8 Juli 2017di Galeri HoS. Terdapat 30 karya seni patung dan instalasi yang penuh dengan sentuhan kreativitas dan pesan, hasil dari ide liar dan bebas dari generasi muda masa kini.
Pameran yang diikuti oleh 11 peserta pameran yang terdiri dari mahasiswa dan alumni STKW itu diharapkan bisa menjadi sindiran maupun ketukan hati akan kondisi yang dialami oleh para pengguna maupun pemanfaat teknologi dan sumber daya alam.
Salah satu peserta bernama Asmi, misalnya, menampilkan karya dalam bentuk kayu dan kawat dengan judul Prasasti yang menjadi sindiran terhadap maraknya kegiatan yang terkait dengan lingkungan tetapi hanya bersifat formalitas belaka.
Begitu juga nampak pada Sesak karya Wahid, yang menggunakan teknik Trimatra (teknik penyusunan benda dengan memunculkan unsur 3 dimensi yang dimiliki pula oleh karya patung).
Sesak menggambarkan kesuburan pepohonan, kesegaran air alaminya, serta kesegaran udara alam hanyalah sebuah mitos, karena pada kenyataannya saat kita bernafas, hidung kita menyadarkan akan buruknya kualitas udara yang terhirup, tenggorakan kitapun dapat merasakan betapa sesak sudah alam Ibu Pertiwi.
“Penyelenggaraan pameran EAT ini diharapkan bisa memberi kesadaran akan pengaruh positif dan negatif dari teknologi, dan dapat ditanggapi secara bijak oleh seluruh masyarakat dan perusahaan yang memanfaatkan teknologi dan berbagai sumber daya yang ada”, ujar koordinator pameran Asmuliawan, Kamis (15/6/2017).