Bisnis.com, JAKARTA -- Kini tengah berlangsung pameran koleksi seni rupa Istana Kepresidenan bertajuk Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta hingga 30 Agustus mendatang. Satu lukisan berjudul Wanita Berkebaya Hijau menjadi primadona di dalam pameran tahunan itu.
Sejak dibuka pada 1 Agustus lalu, para pengunjung tampak antusias memperhatikan lukisan bergambar wanita berbusana kebaya tersebut. Bukan tanpa alasan, sosok perempuan pada lukisan itu begitu cantik. Kemudian dengan teknik yang tinggi lukisan tersebut seolah-olah hidup.
Tetapi pelukis itu bukanlah seniman kondang seperti Basoeki Abdullah, Dullah, atau Raden Saleh yang namanya kerap wara-wiri dalam literatur seni rupa Indonesia. Namun, dia adalah M. Thamdjidin. Di dalam katalog pameran hanya dijelaskan Thamdjidin merupakan salah satu seniman dalam koleksi lukisan presiden Sukarno yang belum banyak tertulis dalam sejarah seni rupa Indonesia.
Kemudian dalam pencatatan koleksi istana ditemukan setidaknya empat karya Thamdjidin yang semuanya merupakan lukisan figur perempuan dibuat pada 1960an.
Salah satu kurator pameran Sally Texania mengatakan, sosok Thamdjidin masih belum banyak diulas sejarah seni rupa Indonesia lantaran tak ada sumber yang menjelaskan perjalanan atau keberadaan sosok tersebut.
“Paling sulit dicari literatur tentang pelukis itu,” ujarnya, Rabu (2/8/2017).
Lukisan bermedium cat minyak pada kanvas berukuran 200x130 cm itu dibuat pada 1955. Di pameran ini, karya Thamdjidin bersanding dengan karya-karya seniman lainnya seperti Dullah, Sudarso, dan Barli Sasmitawinata.