Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Kesehatan memperkirakan kerugian ekonomi akibat tiga penyakit tular vektor yakni malaria, demam berdarah dan filariasis. mencapai Rp2 triliun pada 2016. Kerugian itu dihitung berdasarkan biaya berobat, kerugian waktu produktif penderita dan waktu produktif keluarga.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan sepanjang tahun 2016 terdapat sebanyak 218.450 penderita malaria. Hasil perhitungan menunjukkan kerugian ekonomi masyarakat yang diakibatkan malaria adalah mencapai Rp892 miliar.
Untuk kasus demam berdarah dilaporkan sebanyak 204.171 penderita dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan bisa mencapai Rp986 miliar. Adapun, Kasus filariasis dilaporkan ada 13.009 penderita, dan diperkirakan mengakibatkan kerugian ekonomi masyarakat sekitar 36 Milyar.
''Upaya terpenting dari pencegahan penyakit tular vektor adalah pemutusan rantai penularan. Upaya ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengendalian vektor atau dengan pengobatan,'' ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/08/2017).
Nila menjelaskan upaya pengendalian vektor lebih hemat dibandingkan dengan pengobatan, karena pengendalian vektor dilakukan sebelum orang jatuh sakit. Kerugian ekonomi akibat biaya pengobatan dan biaya hilangnya produktifitas penderita dan keluarga akibat timbulnya sakit dapat dihindari.
''Upaya pengendalian vektor dapat dilakukan di antaranya dengan menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman anti nyamuk dan yang lebih penting menjaga lingkungan,'' imbuhnya.
Nila melanjutkan upaya pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup, menguras, dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis (PSN 3M). Selain itu, juga melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan untuk tetap bersih dan sehat.
"Tahun ini kita memperingati kembali Hari Pengendalian Nyamuk, karena pengendlian nyamuk dan vektor lainnya merupakan upaya penting dalam Pembangunan Kesehatan,'' tambahnya.
Health
Tiga Penyakit Ini Sebabkan Kerugian Hingga Rp2 Triliun
Penulis : Thomas Mola
Editor : Andhika Anggoro Wening