Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melakukan pemutaran perdana di Festival Film Cannes pada Mei lalu, karya terbaru sutradara Mouly Surya, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak kembali sukses tayang perdana di teritori Amerika Utara melalui program Contemporary World Cinema di Toronto International Film Festival (TIFF) 2017 pekan lalu.
TIFF tahun ini diramaikan dengan 340 film, terdiri atas 256 film panjang dan 84 film pendek dari 74 negara dan dihadiri sekitar 400.000 orang setiap tahunnya.
Program yang ada dalam TIFF 2017 ada 13 buah, salah satunya adalah program Contemporary World Cinema. Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak diputar sebanyak empat kali.
Pada pemutaran perdana yang bertempat di teater Scotiabank pada 12 September 2017, Marlina mendapatkan banyak pujian. “Terima kasih banyak telah membuat film ini. Film ini sungguh indah,” kata salah satu penonton di sana dalam ketrangan pers yang diterima Bisnis pada Senin (18/09/2017).
Co-President KimStim Mika Kimoto juga melontarkan pujiannya kepada film Marlina. “Kami dikejutkan oleh betapa indahnya shoot di film ini. Ini film panjang Mouly Surya yang ketiga dan pernyataanya di film ini lebih kuat dibandingkan dengan film sebelumnya. Ini feminist revenge drama yang sangat cerdas dan canggih yang benar-benar memuaskan untuk ditonton.”
Film ini berkisah tentang seorang janda asal Sumba bernama Marlina (Marsha Timothy) yang memenggal kepala pimpinan perampok yang menyatroni rumahnya. Dia lalu membawa kepala tersebut dalam sebuah perjalanan panjang ke kantor polisi.
Ide cerita film awalnya datang dari Garin Nugroho pada 2014. Mouly menerima tawaran Garin dan berupaya mewujudkan ke film bersama dua produser dari rumah produksi Cinesurya, Rama Adi dan Fauzan Zidni.
Mouly menulis naskah bersama Rama, yang juga menjadi produser. Proyek ini merupakan hasil kerjasama Cinesurya dengan beberapa pihak yaitu Kaninga Pictures, Sasha & Co. Production (Prancis), Astro Shaw (Malaysia), Hooq Originals (Singapura), dan Purin Pictures (Thailand).
Marlina mendapatkan dukungan dari dua kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Perancis lewat Cinemas du Monde dan pusat sinema CNC, Institut Francais.
