Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini, kuliner khas Thailand sedang booming di Indonesia. Di banyak pusat perbelanjaan di kota-kota besar Indonesia, kerap dijumpai gerai-gerai yang menjajakan makanan atau minuman khas Negeri Gajah Putih itu.
Mulai dari teh susu khas Thailand, sup tom yam, pad thai, ketan mangga, omlet udang, nasi goreng nanas, dan masih banyak lagi. Cita rasa kuliner Thailand bisa dengan cepat diterima oleh warga Indonesia.
Namun, penggemar kuliner merasa belum lengkap jika belum mencicipi dan membandingkan selera masakan Thailand langsung dari negara asalnya. Bisnis berkesempatan mengunjungi salah satu gerai restoran waralaba paling terkenal asal Thailand bernama Tummour.
Gerai Tummour yang berlokasi di Ma Boon Khrong Center, Bangkok itu selalu dipadati pengunjung setiap harinya. Menariknya, pengunjung yang merapat ke restoran tersebut tidak hanya berasal dari kalangan warga lokal Bangkok, tetapi turis asing dari berbagai negara.
Tummour adalah restoran waralaba terkemuka di Indochina, yang menyajikan berbagai makanan dan minuman khas Thailand sejak 1989. Restoran ini memiliki banyak cabang yang tersebar di Bangkok; Vientiane, Laos; Yangon, Myanmar, dan Phnom Penh, Kamboja.
Sebagian besar menu yang dijajakan di restoran ini memiliki cita rasa khas kuliner nasional Thailand, yang lebih menitikberatkan pada menu-menu yang mudah diracik tetapi memiliki aroma yang kuat dan sedikit sentuhan rasa pedas.
Selayaknya standar kuliner Thailand, seluruh menu yang dijajakan memiliki perpaduan yang pas antara tekstur, kombinasi warna dari beragam bahan, serta rasa. Tidak lupa, masing-masing memiliki manfaat bagi kesehatan.
Ada banyak menu masakan yang diolah dengan cara digoreng (deep fried). Salah satu andalannya adalah sayap ayam goreng ala Thai, yang beberapa kali dinobatkan sebagai menu terpopuler dari Thailand.
Berbeda dengan kebanyakan sayap ayam goreng Thai yang dijual di restoran-restoran Indonesia, makanan ini disajikan dengan rasa otentik di Tummour. Potongan sayap ayamnya berukuran lebih besar, dan tekstur dagingnya sangat empuk.
Meskipun presentasinya terlihat sederhana, ayam goreng ini dibumbui hingga meresap ke dalam dagingnya. Rasa gurih dari ayam goreng Thai ini sangat cocok berpadu dengan cocolan sambal Bangkok yang bercitarasa asam pedas.
Satu porsi personalnya berisi lima potong sayap ayam yang digoreng kering di luar tetapi lembap di bagian dagingnya. Selain biasa dijadikan makanan pembuka, menu ini lezat disantap dengan nasi putih dari beras Thai Hom Mali beraroma pandan.
Tummour juga menyediakan beraneka jenis sup khas Thailand. Selain tom yam goong tradisional, pilihan sup yang direkomendasikan adalah sup ikan dengan bola-bola jamur yang berkuah bening.
Sepintas, sup ini memiliki penampilan seperti sayur asam Jakarta. Namun, saat disesap, kuah beningnya memiliki aroma rempah yang kuat dan cita rasa asam yang seimbang dengan sentuhan rasa pedas menendang.
Rasa dari sup bening ini agak mirip dengan tom yam, sehingga menciptakan kekhasan kuliner Thailand yang pekat. Sebab, hampir seluruh menu sup di restoran ini menggunakan jeruk kaffir, lengkuas, dan sereh sebagai bumbu dasar.
Jika Anda tertarik berwisata kuliner di Tummour, sebaiknya ekstra hati-hati dalam memilih menu. Tanyakanlah kepada pramusaji, menu-manu apa saja yang halal. Pasalnya, tidak sedikit makanan yang dijual di restoran tersebut menggunakan bahan daging babi.
Namun, jika Anda tidak bermasalah dengan mengonsumsi daging babi, terdapat berbagai pilihan menu andalan yang bisa dijajal. Misalnya saja iga babi bakar, yang disajikan dengan sayur mayur di atas lempengan panas.
Sedikit saran, Anda lebih baik membawa minuman sendiri seusai selera jika bersantap di restoran ini. Sebab, mereka hanya menjajakan air mineral dan kola saja, yang dijual terpisah dengan es batunya.