Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada peluncuran dan diskusi buku Jokowinomics Sebuah Paradigma Kerja di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (25/10)./JIBI-Arif Budisusilo
Referensi

RESENSI: Jokowinomics untuk Akselerasi Ekonomi

Wike Dita Herlinda
Kamis, 26 Oktober 2017 - 20:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Joko Widodo telah mengarungi tiga dari lima tahun masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014—2019. Selama itu pula,  banyak kebijakan strategis yang digelontorkannya untuk mempercepat pembangunan ekonomi.

Strategi-strategi yang dilancarkan Jokowi adalah sebuah pembaruan dalam tataran pemerataan pembangunan ekonomi di negara ini. Dia melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh para pemimpin terdahulu. Lebih spesifik lagi, dia melahirkan apa yang disebut sebagai Jokowinomics.

Seluk beluk strategi pembangunan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikupas secara tuntas dalam buku bertajuk Jokowinomics: Sebuah Paradigma Kerja, yang disusun oleh tim Bisnis Indonesia sebagai penanda tiga tahun pembangunan ekonomi Indonesia pada era pemerintahan Jokowi.

Penulis            : Tim Bisnis Indonesia

Penerbit          : Gagas Bisnis

Tebal              : 364 halaman

Cetakan          : Pertama, Oktober2017

ISBN-13         : 978-602-126-528-4

Judul              : Jokowinomics: Sebuah Paradigma Kerja

RESENSI: Jokowinomics untuk Akselerasi Ekonomi

Jilidan setebal 364 halaman itu diterbitkan oleh Gagas Bisnis dari Bisnis Indonesia Group, serta mengulas seputar visi ideologi pembangunan Jokowi yang dijabarkan dalam dokumen Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian.

Buku ini menerjemahkan visi suami Iriana itu, yang lebih mengedepankan pendekatan pembangunan Indonesia-sentris guna mendorong pembangunan yang lebih merata di luar Pulau Jawa. Ini adalah pendekatan yang mendobrak tradisi alur pembangunan di Indonesia yang terpusat di bagian barat, terutama Jawa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Jokowi telah melakukan kebijakan yang langsung menjawab tantangan yang dihadapi oleh negara ini, yaitu membuka akses kemakmuran yang merata melalui pembangunan dari pinggiran atau pulau-pulau terluar.

“Ini adalah sebuah investasi yang intangible. Membangun pemerataan dari wilayah-wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan akan menjawab masalah ketidakmerataan kesejahteraan, terutama antara Jawa dan luar Jawa,” tegasnya di sela-sela peluncuran buku.

Di tengah keterbatasan anggaran, Jokowi berani menggelontorkan pembangunan infrastruktur dan mengetatkan pos anggaran yang dianggap boros. Dia memastikan kemajuan Papua, misalnya, hanya mungkin terjadi bila pemerintah pusat melakukan pemihakan politik pembangunan.

“Jokowi menyadari bahwa warisan pembangunan bergaya Jawa-sentris hanya menimbulkan ketidakadilan, kesenjangan, dan kemiskinan di daerah-daerah selain Jawa,” kata Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Eko Sulistyo.

Di dalam buku ini juga diulas mengenai visi pembangunan Jokowi yang mengandalkan kebijakan kemaritiman, dimana laut dipandang sebagai pemersatu dan sumber kemakmuran bagi rakyat.

Kebijakan lain dominan lain yang diulas adalah percepatan penyebaran pembangunan infrastruktur terutama ke luar Pulau Jawa diyakini berdampak pada kemudahan mobilitas dan mendukung aktivitas ekonomi warga.

Secara garis besar, transformasi Jokowinomics yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan menjadi fondasi kuat bagi Indonesia ke depan sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

 Maka tidaklah berlebihan jika Bisnis Indonesia melalui buku yang diterbitkannya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Jokowi dalam tiga tahun masa kerjanya,” ucap Eko.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro