Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengadakan Film Investment Forum pada Jumat (27/10/2017) di bilangan Jakarta Utara.
Dalam forum ini Bekraf mempertemukan para mepilik modal untuk membangun dan mengembangkan industri perfilman tanah air khususnya layar lebar. Forum ini membahas pelbagai hal yang berkenaan dengan peluang invstasi, produksi, sumber daya, pemasaran distribusi maupun teknologi pada forum ini.
Diselenggarakannya forum in imerupakan bagian dari rangkaian kegiatan Akatara yang rencananya akan dilekasakan pada 15 dan 16 November 2017 mendatang. Bekraf menganggapsisi permodalan sebagia salah satu kendala dunia perfilman untuk mengembangkan kreativitas dan kualitas karya-karya dalam negeri.
Forum ini berusaha menelurkan solusi untuk mengurangi risiko investasi di sub sektor fil,, peningkatan laba, dan memelihara output untuk mendukung infrastruktur distribusi film.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan saat ini banyak negara lain yang telah melakukan film financing sebagai lahan untuk menguatkan industri perfilman di Hollywood. "FIlm Investment Forum ini bisa menjadi solusi para pemilik modal dan investor yang tertarik menyalurkan pendanaan bagi perfilman Indonesia."
Forum ini dihadiri pula oleh GinKai Chan sebagai perwakilan Aurora Media & Emerald Media, Krishnan Rajagopalan dari Hooq & Laughing Elephant Founder, Robert Ronny perwakilan dari Legacy Pictures dan Andi S. Boediman sebagai perwakilan dari Ideasource.
"Produksi film Indonesia terfokus pada anggaran produksi dan ebebrapa produsen mengalokasikan anggaran yang lebih sedikit untuk pemasaran. Di sinilah film makers akan mendapatkan dukungan untuk investasi, karena sejumlah anggaran akan dialokasikan untuk pemasaran selain untuk produksi," kata Andi S. Boediman.