Bisnis.com, JAKARTA - Mengembangkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi visi Bank Indonesia (BI) sejak dulu. Hampir di seluruh Nusantara, BI mempunyai kelompok binaan sebagi unsur penggerak aktivitas ekonomi pada wilayah tersebut.
Pada 2017 ini, BI mengupayakan perkembangan ekonomi kreatif dalam bidang wastra nusantara. Salah satunya adalah membantu perkembangan para pelaku UMKM khususnya perajin kain tenun Sumba, NTT.
Kali ini BI menggandeng perancang busana kenamaan Indonesia Biyan Wiraatmadja untuk meluncurkan koleksi busana dengan menggunakan kain Sumba. Koleksi ini dipamerkan pada peragaan tunggal bertajuk Humba Hammu yang memiliki arti Sumba yang Cantik, Rabu (15/11/2017).
Kepala Departemen Pengembangan UMKM BI Yunita Resmi Sari mengatakan proyek kolaborasi bersama Biyan kali ini merupakan sebuah upaya untuk menciptaka aktivitas ekonomi baru di Indonesia.
Menurut Yunita, aktivitas ekonomi dalam sebuah wilayah jangan bergantung pada satu komoditas unggulan saja. Dia menyatakan jika banyak aktivitas ekonomi pada sebuah daerah, pelakunya juga semakin bertambah.
"UMKM sekarang menjadi mayoritas pelaku usaha dan sumber ekonomi harus melibatkan UMKM," ujar Yunita dalam konferensi pers.
Yunita mengatakan potensi kreatif tiap daerah di Indonesia begitu besar dan bervariasi pada masing-masing wilayah. Ke depannya, BI berkomitmen terus mengembangkan kreativitas tersebut dengan meningkatkan kualitas serta membuka akses pasar.
"Kami melihat perlu ada kerja sama dengan pihak yang ahli di bidangnya, jadi kami bekerja sama dengan Biyan," katanya.
Dalam koleksi Biyan, melibatkan 150 perajin tenun sumba dari enam kelompok binaan BI di Kupang, Atambua dan Sumba Timur. Perajin ini membantu Biyan menyediakan kain tenun khas Sumba dan 90 koleksinya.