Film Satu Hari Nanti/Twitter
Show

'Satu Hari Nanti' Tayang di Bioskop Pekan Depan

Ilman A. Sudarwan
Jumat, 1 Desember 2017 - 14:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sutradara dan penulis skenario film Salman Aristo kembali merilis karya terbarunya yang berjudul Satu Hari Nanti. Film ini akan mulai ditayangkan di gedung-gedung bioskop mulai 7 Desember 2017. Untuk pemutaran awal, film ini dijadwalkan akan tayang di 137 layar.

Film ini diproduksi oleh Evergreen Pictures dan Rumah Film Salman selaku sutradara bekerja sama dengan Dienan Silmy sebagai produser dalam film ini.

Dalam karyanya ini dia menampilkan hubungan antarpersonal dalam balutan kisah drama. Sentuhan realis sangat terasa dalam keseluruhan film ini, baik dari cerita, pengambilan gambar, maupun penokohan karakter yang ditampilkan.

Hal yang unik dalam karya terbarunya ini adalah banyaknya adegan yang bisa saja dibilang tabu oleh masyarakat. Anda akan dihadapkan dengan beberapa adegan ciuman dari para aktor dan aktris seperti Ayu Sita, dan Deva Mahendra.

Bukan hanya itu film ini menampilkan pula hubungan seks para karakternya di dalam layar. Untuk ukuran film Indonesia, tentunya hal tersebut membutuhkan keberanian dan kematangan konsep yang mumpuni.

Diakuinya, sejak awal film ini memang telah ditujukan untuk kategori penonton usia 21 tahun ke atas. Salman menyebut hal itu sebagai konsekuensi dari cerita dan penggambaran yang dia inginkan untuk film ini.

"Dari awal kami bawa cerita ini kami sudah tahu konsekuensinya bahwa film ini tidak akan berada di level 17 tahun ke atas, tetapi di level 21 tahun ke atas. Dan memang itu yang kami sasar saat ini."

Tetapi jangan salah, jika Anda mengira film ini hanya akan menjadi film esek-esek belaka Anda salah besar. Salman dengan cerdik menggambarkan adegan-adegan tersebut tidak dengan cara yang vulgar. Hampir di setiap adegan mesra termasuk berhubungan intim tadi, dia justru menampilkan ruangan secara utuh.

Produser Dienan Silmy mengakui kehebatan Salman dalam urusan itu. Menurutnya, tak hanya dalam urusan pengambilan gambar, Salman juga berhasil membuktikan kualitasnya saat membimbing para pemain.

"Saat ada pemain yang bilang kok ini kerasanya vulgar banget, ya? Saya cuma bilang berarti bagus dong, mas Salman sudah melakukan pekerjaannya dengan baik kalau begitu," kata Silmy.

Film ini akan menceritakan hubungan percintaan antara 4 orang yang saling mengenal. Keempatnya adalah orang Indonesia dengan berbagai latar belakang berbeda yang bekerja di Swiss.

Unsur swinger atau bergonta-ganti pasangan menjadi salah satu bumbu paling kuat di dalamnya. Kedua pasangan tersebut berusaha mencapai keberartian mereka dalam hubungan dengan caranya sendiri-sendiri, termasuk dengan berselingkuh dengan pasangan kawannya sendiri.

Silmy mengatakan bahwa ide cerita film ini sudah bergulir sejak sekitar 3 tahun lalu, bahkan saat dia belum bekerja sama dengan Salman Aristo. Ide tersebut banyak diambil dari pengalaman pribadinya atau teman-temannya.

"Lama-lama ini film seperti ngomongin aib orang, ya? Tapi itu sisi realismenya, Anda akan melihat sendiri realita-realita yang sebenarnya ada dan nyata pada masyarakat Indonesia saat ini, terutama pada meraka yang berada di usia 25 sampai 30an," katanya.

Seberapa pelik kah hubungan percintaan dalam film ini? Akankah film ini dianggap terlalu vulgar atau justru mampu menyentil masyarakat berkat realismenya? Saksikan saja secara langsung film ini di layar bioskop kesayangan Anda mulai pekan depan!

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro