Bisnis.com, JAKARTA – Istituto Italiano di Cultura Jakarta mengadakan pameran tunggal Michela Cavagna. Pameran ini dilangsungkan sampai 30 Desember 2017.
Cavagna sendiri adalah seniman berkebangsaan Italia yang telah tinggal di Jakarta, Indonesia sejak 2015 lalu. Sebelum menjadi seniman, dia pernah bekerja sebagai arsitek dan desainer interior.
Selain itu, ketika masih di Italia dia juga sempat menjalankan bisnis tekstil. Namun dia harus meninggalkan usahanya tersebut tatkala harus berpindah ke Jakarta bersama suami dan kedua anaknya karena tuntutan pekerjaan pekerjaan.
Indonesia sendiri menjadi tempat pertama di luar tanah Italia yang pernah disinggahinya. Sebelumnya, dia sama sekali tidak pernah meninggalkan negeri pasta tersebut.
Maka dari itu, tak heran apa bila ada kesan yang mendalam baginya tentang Indonesia. Selama di Indonesia dia tak segan utnuk masuk sampai ke daerah-daerah yang ramai seperti pasar atau yang sangat sempit sekalipun seperti gang-gang sempit di Jakarta.
“Saya tidak suka bepergian ke mall, tempat itu bukan tempat yang tepat untuk mengenali sebuah tempat baru. Masyarakat yang sebenarnya justru ada di tempat-tempat seperti itu,”
Dia mendapat material dan inspirasi untuk karya seninya dari tempat-tempat tersebut. Cavagna menampilkan 9 karya seni media campuran pada pameran ini. Karyanya berusaha menampilkan pandangannya tentang, dan menggabungkannya dengan sisi personalnya sebagai orang Italia.
Kesembilan karya-karya tersebut juga merepresentasikan perjalanan Cavagna menjadi perempuan dewasa. Setiap frame karyanya itu menyajikan perspektif berbeda dari sisi personalnya.
Semua karya-karyanya menggunakan material yang ditemukannya di Indonesia. Cavagna mengaku kadang secara impulsif membeli material tersebut, tanpa ada bayangan untuk berkarya.
Dia justru baru mulai berpikir mengenai konsep karya seninya selepas membuka barang-barang tersebut di rumahnya. Dalam sehari dia selalu menyisihkan waktu untuk berkarya tanpa gangguan siapapun. Karya-karyanya yang ditampilkan adalah karya yang dibuatnya dengan rutinitas berkarya seperti itu.
