Bisnis.com, JAKARTA--- Film Indonesia berjudul "Dilan 1990" menjadi film yang banyak ditonton masyarakat di awal 2018 ini.
Film "Dilan 1990" tidak hanya ditonton anak muda, melainkan juga lintas generasi. Tidak ketinggalan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko juga turut menyaksikan film yang sudah ditonton lebih dari 5 juta orang tersebut.
"Film ini luar biasa, punya penggemar yang sangat masif, sudah 5 juta lebih. Patut diapresiasi film Indonesia seperti ini,” kata Moeldoko yang menonton di Studio XXI Taman Ismail Marzuki, seperti disebutkan dalam keterangan tertulis di laman resmi KSP, Rabu (14/2/2018).
Moeldoko menontom film ini bersama sutradara Fajar Bustomi dan para pemain film. Turut hadir Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani.
Dengan latar belakang tahun 1990, Moeldoko merasa terhibur menyaksikan film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq ini. Menurutnya, gaya hidup remaja akan berbeda sesuai zamannya. Kehebatan Vanesha Prescilla (Milea) dan Iqbaal Ramadhan (Dilan) sebagai pemain utama, bisa memerankan dengan baik cerita dari masa lalu.
“Ada pesan moral yang kita dapat. Pertama, keberanian. Keberanian itu perlu dibangun dimulai dari hal kecil sampai besar,” ujarnya.
Pesan moral kedua, lanjut dia, seseorang yang telah diberikan kekuasaan jangan menggunakan kekuasaan sewenang-wenang.
“Mungkin contoh, guru dalam film ini bagaimana, tidak boleh dia menggunakan kekuasaan di luar kewenangan dan pesan terakhir soal kesetiaan,” katanya.
Moeldoko mengutip kata-kata yang populer dari film ini: "jangan rindu. Rindu itu berat, kamu gak akan kuat.”
“Saya ganti: jangan ribut, karena ribut itu berat, enggak ada yang kuat,” kata mantan Panglima TNI.