Penyair muda Faisal Syahreza/istimewa
Show

Pesta Sastra Lewat "Melihat Puisi"

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 24 Februari 2018 - 20:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mengambil tema sastra pada bulan Februari ini, Galeri Indonesia Kaya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation menghadirkan berbagai pertunjukan menarik di akhir pekan.

Hari ini, Galeri Indonesia Kaya bersama Titimangsa Foundation mempersembahkan pertunjukan bertajuk Melihat Puisi di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.

“Pada acara sore ini para penyair menceritakan bagaimana proses kreatif mereka dalam menghasilkan suatu karya melalui kolaborasi pembacaan puisi yang diiringi oleh musisi Electronic Dance Music (EDM) dan video-video menarik. Sebagai bentuk apresiasi atas perjalanan panjang para penulis Indonesia, kami harap ‘pesta sastra’ yang diadakan pada hari ini dapat mengajak penikmat seni khususnya generasi muda lebih mengenal dan tertarik dengan sastra,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dalam siaran persnya.

Selama kurang lebih 60 menit, pertunjukan yang mempertemukan penulis-penulis antargenerasi dengan latar sosial dan minat yang berbeda. Penikmat seni akan dihibur dengan penampilan orang-orang yang sudah tidak asing lagi dalam dunia sastra antara lain, Godi Suwarna, seorang penyair senior berbahasa Sunda yang acapkali tampil di banyak panggung internasional.

Kemudian, Hanna Fransisca, penyair Tionghoa yang sudah melahirkan banyak buku puisi, H.S Dewandani, penyair muda berbahasa Inggris yang sering mempublikasikan karyanya lewat media sosial, Ni Made Purnama Sari, penyair muda yang telah mendapatkan pengakuan di berbagai forum sastra internasional, Faisal Syahreza, penyair muda yang produktif dalam menerbitkan karyanya dan mentransformasi karyanya dalam bentuk visual dan tari.

Serta Joind Bayuwinanda yang dikenal sebagai sosok penting di balik seni pertunjukan Indonesia. Ada juga kehadiran Tesla Manaf sebagai musisi Indonesia yang tentunya akan mengiringi pembacaan karya dengan musik EDM.

Pementasan ini merupakan debut Heliana Sinaga sebagai sutradara dalam sebuah panggung pertunjukan. Perempuan berdarah Batak yang aktif berteater ini dikenal sebagai pemain, manager panggung, show director, asisten sutradara, dan pimpinan produksi.

Pernah terlibat dalam produksi teater di Monolog Inggit (2011-2014), Aku Perempuan (2014) Sukreni Gadis Bali (2016), Bunga Penutup Abad (2016), Karnaval Kemerdekaan (2017), Citraresmi (2017), Perempuan Perempuan Chairil (2017).

“Pesta sastra sore ini adalah bagian dari menyentuh, menyuarakan dan menggelorakan kata-kata di dalamnya. Baik dari sisi perkembangan kepenyairan, pertumbuhannya di masyarakat sampai di atas panggung menjadi sebuah pertunjukan,” ujar Heliana Sinaga yang juga aktif di kelompok Mainteater Bandung sebagai Direktur.

.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro