Bisnis.com, BUSAN – Cuckoo Electronics—vendor peralatan rumah tangga dari Korea Selatan—memperkenalkan teknologi alat penanak nasi GABA Rice Cooker. Rice cooker itu mampu memaksimalkan kandungan nutrisi beras GABA.
Sejumlah media dari Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura diundang untuk mengunjungi pabrik rice cooker Cuckoo di Yangsan, kota Busan Korsel Selasa (6/3/2018).
Dalam kunjungan itu, Cuckoo menunjukkan proses produksi dan demonstrasi keunggulan GABA Rice Cooker.
Kwak Dong Huk, Tim Litbang III Cuckoo Electronics, mengatakan teknologi rice cooker Cuckoo dikembangkan untuk memaksimalkan kandungan nutrisi beras GABA dalam proses menanak nasi GABA.
“Hal itu karena beras GABA memiliki kandingan nutrisi yang jauh lebih bagus dari pada beras konvensional. Beras GABA mampu mengendalikan tekanan darah, mengatur kandungan gula darah, dan mempercepat metabolisme otak,” ujarnya dalam presentasinya Selasa (6/3/2018).
Beras GABA atau beras coklat dalam bahasa ilmahnya adalah Germinated Brown Rice (GBR), yang artinya beras yang dikecambahkan. Istilah GABA merupakan singkatan dari gamma-aminobutyric acid (GABA).
GABA Rice Cooker buatan Cuckoo dirancang dengan teknologi memasak bertekanan 200 kilopascal (kPA) atau sekitaer 2 kali lipat dibandingkan dengan produk rice cooker sejenis dari Jepang.
Dalam demo memasak rice cooker bertekanan 200 kPa, ditunjukkan bahwa beras GABA hasil dari rice cooker bertekanan 200 kPa lebih lembab, karena kandungan nutrisinya tidak terbuang.
Ada pun nasi hasil proses memasak nasi GABA dengan rice cooker standar (lihat gambar: nasi ditutupi sendok), nasi terasa pera atau agak kering. Padahal volume air yang digunakan untuk memasak nasi GABA kedua rice cooker itu sama.
Kapan produk itu masuk Indonesia? Saat ini Cuckoo Eletronics baru mulai mengoperasikan Cuckoo Indonesia awal Januari 2018.
Yang jelas konsumsi beras GABA saat ini tengah menjadi tren. Kandungan GABA beras ini 10 kali lipat dibandingkan dengan beras konvensional.
Selain itu, kandungan serat pangan, vitamin E, niasin, dan lysin empat kali lipat dibandingkan dengan beras konvensional.
Sementara itu, kandungan vitamin B1, B6, dan magnesiumnya tiga kali lipat dari beras biasa.