Bisnis.com, JAKARTA -- Saat kontes kecantikan Miss America pertama kali diadakan pada 1921, melihat para perempuan muda tampil menggunakan baju renang seolah menjadi cara terbaik untuk menarik turis kembali datang ke Atlantic City Boardwalk setelah Hari Buruh.
Namun, cara AS melihat perempuan sudah sangat berubah sejak saat itu. Organisasi Miss America kini dijalankan oleh para perempuan yang tidak berpikir bahwa hal tersebut merupakan ide yang bagus.
Dalam ajang Miss America pada September 2018, tidak akan diadakan sesi baju renang. Hal ini turut terpengaruh oleh gerakan #MeToo, yang dipicu oleh menyeruaknya kasus pelecehan seksual serta pemerkosaan oleh produser ternama Hollywood, Harvey Weinstein, pada tahun lalu.
"Kami tidak akan menilai penampilan Anda karena kami tertarik pada apa yang membuat Anda menjadi Anda," ujar Gretchen Carlson, mantan Miss America dan kepala baru dewan pengurus organisasi itu, pada acara ABC "Good Morning America", seperti yang dilansir dari Bloomberg, Rabu (6/5/2018).
Selama beberapa dekade, banyak pihak termasuk kelompok aktivis perempuan mengeluh bahwa bagian pakaian renang sudah ketinggalan jaman, seksis, dan konyol.
Carlson, yang menggugat CEO Fox News Roger Ailes atas pelecehan seksual, menyatakan bahwa keputusan dewan ini berdasarkan keluhan dari para kontestan yang potensial.
"Kami tidak ingin berada di luar sana dengan sepatu hak tinggi dan pakaian renang," kata para kontestan.
Pengumuman ini muncul setelah terjadi perubahan di dalam organisasi yang menghasilkan tiga posisi teratas kini dipegang oleh perempuan. Perombakan itu dipicu oleh skandal surat elektronik pada Desember 2017 di mana para pejabat Miss America mengejek kecerdasan, penampilan, dan kehidupan seksual para pemenang.
Tanpa memamerkan pakaian renang, masing-masing kontestan akan berinteraksi dengan para juri untuk menyoroti pencapaian dan tujuan hidup serta bagaimana dia akan menggunakan bakat, gairah dan ambisinya untuk melakukan kewajiban sebagai Miss America.
Carlson menambahkan sesi gaun malam juga akan berubah. Mereka mengizinkan para kontestan untuk mengenakan pakaian selain gaun jika mereka menginginkannya.
Meski demikian, pertunjukan bakat peserta kontes tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Yang kami pedulikan adalah apa yang keluar dari mulut mereka [para kontestan]," lanjutnya.
Dukungan tidak diadakannya sesi baju renang pada kontes Miss America datang dari Leanza Cornett, Miss America 1993.
"Saya membenci itu [sesi baju renang] saya selalu merasa canggung dan tidak nyaman. Dalam iklim #MeToo, saya pikir ini adalah keputusan yang benar-benar bijaksana. Kami tinggal di era yang berbeda era sekarang dan ketika kita bergerak maju untuk pemberdayaan perempuan, kami akan dianggap jauh lebih serius dan saya pikir itu sesuatu yang besar," ungkapnya.
Carlson juga menyatakan tidak adanya sesi baju renang tidak akan berpengaruh pada rating siaran langsung acara tersebut karena rating sesi baju renang dinilai tidak terlalu tinggi dan orang-orang lebih tertarik pada kompetisi secara keseluruhan dibandingkan sesi tersebut.