Bisnis.com, JAKARTA - Bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah mengakibatkan kerusakan infrastruktur termasuk aliran listrik. Akibatnya, pengobatan medis bagi korban bencana jadi terkendala.
Misalnya kasus trauma muskuloskeletal (trauma yang disebabkan oleh cedera) yang jumlahnya ratusan sulit dilakukan tindakan. Sementara, genset Rumah Sakit (RS) Undata tidak berfungsi selain itu pasca gempa dan tsunami sulit untuk mendapatkan BBM .
Meski demikian, pengobatan harus tetap dilakukan, karena itu untuk mengatasi kendala listrik, tim tenaga kesehatan dari Universitas Makassar membawa logistik , juga membawa sendiri genset agar bisa melakukan pengobatan secara maksimal bagi para korban.
Tim Universitas Makassar yang berangkat adalah enam spesialis ortopaedi, dua orang dokter umum, dua orang dokter mata, dua orang ahli anestesi, tiga orang internis, 4 orang tim Vorensik, dan teknisi lainnya.
Tim yang dipimpin oleh Prof. Idrus itu berhasil sampai ke lokasi terdampak melalui jalur darat dan udara pada Minggu (30/9/2018).
Kementerian Kesehatan menjelaskan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin malam (1/10/2018) penanggulangan kegawatdaruratan bencana saat ini yang perlu ditangani dengan segera adalah evakuasi korban, penanganan medis, pemulihan jaringan listrik, penanganan pengungsi (tenda, logistik, air bersih), dan jaminan rasa aman bagi warga (cegah penjarahan).
Di samping itu, semua sektor kesehatan melakukan koordinasi untuk merapat ke Palu dan Donggala. Tim Orthopaedi dilaporkan sudah sampai ke lokasi bencama untuk melakukan pemetaan lapangan.