Bisnis.com, JAKARTA - Pangeran Harry dan istrinya Meghan mengharapkan kelahiran anak pertama mereka terjadi pada musim semi 2019, sekitar setahun setelah pernikahan mewah sekaligus memasukan keglamoran Hollywood ke dalam keluarga kerajaan Inggris.
Pangeran Harry (34) putra bungsu pewaris tahta Pangeran Charles, menikahi bintang televisi AS Meghan Markle pada bulan Mei di sebuah upacara yang menggabungkan kesibukan tradisional Inggris dengan paduan suara Injil dan anggapan lain terhadap warisan Amerika-nya.
Seperti dilansir Reuters, media Inggris mengatakan Meghan (37) diyakini telah hamil sekitar 12 minggu lalu. Bayinya akan berada di urutan ketujuh tahta Inggris.
"Para highnesses mereka menghargai semua dukungan yang mereka terima dari orang-orang di seluruh dunia sejak pernikahan mereka dan senang dapat berbagi berita gembira ini dengan publik," kata kantor pasangan Kensington Palace dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Selasa (16/15/2018).
Berita itu muncul tak lama setelah pasangan kerajaan itu mendarat di Australia untuk tur luar negeri pertama mereka. Media Inggris mengatakan Harry dan Meghan melanggar berita tentang kehamilan mereka kepada keluarga kerajaan ketika mereka menghadiri pernikahan sepupu Harry Putri Eugenie di Kastil Windsor.
Ada spekulasi media selama beberapa minggu lalu bahwa Meghan mungkin hamil, dan pasangan itu tidak merahasiakan keinginan mereka untuk memiliki anak.
“Semoga kita akan memulai sebuah keluarga dalam waktu dekat,” kata Harry dalam wawancara TV pada November tahun lalu.
Anak itu tidak akan menjadi pangeran atau puteri kecuali ratu menyerahkan gelar seperti itu sebelum kelahiran. Sebaliknya, ahli kerajaan mengatakan jika anak laki-laki, anak itu secara resmi akan ditata Earl of Dumbarton - salah satu gelar anak perusahaan Harry - dan Lady Windsor jika seorang gadis.
"Ucapan selamat terhangat saya kepada Duke dan Duchess of Sussex pada berita gembira bahwa mereka mengharapkan bayi di musim semi. Semoga mereka mendapatkan semua yang terbaik," kata Perdana Menteri Inggris Theresa May di Twitter.