Bisnis.com, DEPOK – Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai penyair yang aktif meluncurkan berbagai karya berupa puisi dan sajak. Banyak hasil karyanya yang disukai masyarakat karena pemilihan kata yang sederhana, tetapi memiliki makna yang begitu dalam.
Beberapa puisinya yang paling menyentuh dan romantis yang begitu digandrungi oleh masyarakat adalah Aku Ingin, Hujan Bulan Juni, dan Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta. Puisi yang dalam dan penuh makna tersebut seringkali membuat pembaca bertanya-tanya tentang arti yang ingin disampaikan oleh sang penyair.
Namun, hal tersebut justru tidak disukai oleh Sapardi. Menurutnya puisi itu bukan untuk dicari artinya tetapi untuk dihayati. Itulah sebabya, setiap orang memiliki pemahamannya masing-masing saat membaca sajak atau puisi yang ada.
“Makanya saya benci sekali melihat soal ujian nasional yang menampilkan puisi saya, lalu menanyakan artinya. Ya, sudah pasti semuanya benar, karena itu tergantung penafsiran masing-masing, yang penting dihayati. Sajak, puisi, drama, semuanya sama,” ujar peraih penghargaan pencapaian seumur hidup di bidang kebudayaan dari FIB UI ini.
Karena itulah, Sapardi tidak pernah menyampaikan secara detail arti dari puisi yang dibuatnya. Sebab, sebagai penyair, tugasnya hanyalah menulis karya, bukan untuk memberikan makna.
“Karya sastra itu hidup justru karena makanya banyak atau multiinterpretasi.”