Bisnis.com, DENPASAR - Setelah satu jam lamanya, Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 akhirnya menerima lima piring Nasi Bali Men Weti.
Dalam hening dan tak banyak bicara, tim menyantap makanan tersebut dengan nikmat. Wajar saja, sudah cukup lama menanti, kuliner yang dinanti-nanti akhirnya tiba.
Rasa lapar disambut sajian yang benar-benar menggoda memang layak untuk dinikmati.
Setidaknya tim tiba di Warung Nasi Bali Men Weti yang terletak di Pantai Segara Ayu, Sanur pada pukul 09.45 WITA. Namun, baru pukul 10.40 makanan baru tersaji. Hal ini tidak dialami oleh tim saja, tetapi hampir semua pengunjung dan penikmat sajian legendaris ini.
Pramusaji pun kewalahan melayani pembeli. Tidak hanya karena banyaknya pembeli, tetapi juga adanya tambahan pesanan karena tidak puas menikmati satu porsi.
Sebenarnya, Nasi Men Weti sajiannya sama saja dengan kuliner nasi campur lainnya, dengan isian berupa nasi, telur, ayam suir, sayur, dan sambal. Namun, cita rasa memang tidak bisa dibohongi. Sajian nasi campir ini sukses membuat pembeli rela mengantre.
Nasi Men Weti menghadirkan dua varian sambal khas Bali, yakni sambal tomat terasi dam sambal bawang goreng. Rempah-rempah khas Bali dalam sambal dan lauk begitu terasa. Nasi campur ini semakin nikmat dengan sayur tauge dan timun urap.
Saat menyantap semua lauk, perpaduannya pun begitu khas. Bisa dikatakan, walaupun sajiannya sederhana, tetapi rasanya begitu nikmat.
Tidak mengherankan, warung yang telah berdiri kurang lebih 50 tahun ini, tetap memiliki penikmat setia. Walaupun saat ini, Men Weti yang merupakan orang di balik kuliner lezat ini telah tiada.
Saat ini Warung Men Weti dikelola oleh anaknya yakni I Nyoman Sukasana yang lebih akrab disapa Pak Man Ramai.
Kepada Tim Jelajah Jawa Bali, Pak Man Ramai mengakui setiap hari warung memang selalu ramai. Apalagi saat Lebaran dengan kedatangan umat Muslim yang baru saja menunaikan Salat Idulfitri.
"Kalau makan di sini memang harus sabar, kan kesabaran adalah kemenangan," katanya kepada Tim Jelajah Jawa Bali, Rabu (5/6/2019).
Adapun Warung Men Weti dibuka dari pukul 08.00 WITA sampai 13.00 WITA. Pembeli yang ingin makan di tenpat harus memilih lokasi yang tepat agar mudah terlihat pramusaji yang hilir mudik.
Pramusaji pun tidak akan mencatat dan hanya menghafal pesanan dari pembeli. Jika beruntung, pesanan akan tepat tersaji. Bila tidak, bisa saja terlewati dan pembeli yang datang lebih belakangan mendapat pesanan duluan.
Bagi pembeli yang ingin membungkus, juga harus rela antre hingga pinggir jalan. Satu porsi Nasi Men Weti dibanderol Rp30.000. Minuman yang disediakan untuk pembeli yakni satu gelas es teh seharga Rp5.000.
Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Rayful Mudassir, Aziz Rahardyan, Mutiara Nabila, Wibi Pangestu Pratama, Ni Putu Eka Wiratmini)