Bisnis.com, JAKARTA – Membuat sebuah produk tas dari bahan-bahan alami yang dikerjakan secara handicraft cukup memakan waktu dan terbilang tidak mudah.
Hal ini diakui oleh Supriadi, owner CV Rizqan Mufidah, produsen tas berbahan dasar eceng gondok yang berpusat di Surabaya.
“Proses pembuatannya cukup panjang, yakni melalui beberapa kali pindah tangan,” tutur Supriyadi kepada Bisnis, baru-baru ini.
Baca Juga Harga Minyak Global Hari Ini |
---|
Dia menjelaskan, proses pertama yang dilakukan adalah mencari enceng gondok di waduk, lalu dikeringkan. Proses pengeringannya sekitar 10 hari pada musim kemarau.
Tahapan selajutnya adalah menganyam. Ada tiga teknik penganyaman, yakni anyaman melingkar, anyaman tikar, dan anyaman bolak-balik. Kemudian, pembuatan pola, dilanjutkan dengan proses penyulaman.
Setelah disulam, dilakukan pemotongan hendel. Terkhusus untuk hendel menggunakan kulit sapi agar pegangan tas tersebut bisa lebih kuat.
Baca Juga Harga Emas Hari Ini |
---|
Selanjutnya adalah memotong kain dan busa untuk dalaman tas. Tas-tas belum jadi tersebut kemudian dijahit untuk menjadi tas jadi.
Dengan proses yang sedemikian rupa, tas yang diproduksi secara handicraft kerapkali dibanderoli dengan harga yang cukup tinggi. Namun, Supriadi mengungkapkan, harga untuk tas-tas produksinya sangat terjangkau, yakni Rp150.000 hingga Rp600.000.