Bisnis.com, JAKARTA – Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPAS) mendiskualifikasi pengajuan film asal Nigeria berjudul Lionheart untuk kategori International Feature Film.
Lionheart yang disutradarai oleh Genevieve Nnaji merupakan awalnya merupakan salah satu dari 93 judul fiil yang secara resmi diserahkan untuk ajang Oscar pada tahun ini, seperti yang diumumkan oleh AMPAS beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, pada Senin (4/11) waktu setempat, Academy menyatakan bahwa film tersebut tidak memenuhi persyaratan kelayakan untuk kategori International Feature Film karena sebagian besar bahasa yang digunakan merupakan bahasa Inggris.
“Pada bulan April 2019, kami mengumumkan bahwa nama kategori Foreign Language Film telah berubah menjadi International Feature Film. Kami juga mengkonfirmas bahwa aturan untuk kategori ini tidak akan berubah,” tulis Academy dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Deadline, Rabu (6/11).
Academy juga menjelaskan bahwa maksud dari kategori tersebut tetap sama kendati telah berubah nama, yaitu untuk mengenali pencapaian film-film yang dibuat di luar Amerika Serikat dan dalam bahasa selain bahasa Inggris.
“Ketika film-film yang dikirimkan tahun ini dievaluasi, kami menemukan bahwa Lionheart hanya memiliki 11 menit dialog non-Inggris, yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk penghargaan dalam kategori ini,” sambung pernyataan itu.
Reaksi
Keputusan Academy tersebut menimbulkan perbincangan publik terkait penghargaan bergengsi Oscar itu. Pasalnya, di Nigeria yang merupakan bekas koloni Inggris, bahasa resmi yang digunakan adalah bahasa Inggris.
Sebuah postingan di Twitter dari akun @ava mempertanyakan keputusan tersebut. Dia menulis “Kepada @The Academy, Anda mendiskualifikasi pengajuan pertama Nigeria untuk kategori International Feature Film karena menggunakan bahasa Inggris. Akan tetapi, bahasa tersebut adalah bahasa resmi di Nigeria. Apakah Anda melarang negara untuk bersaing memperebutkan Oscar dalam bahasa resminya?,”.
Postingan tersebut juga dijawab oleh sutradara film Genevieve Nnaji melalui akun Twitter miliknya. Dia membalas postingan tersebut dengan dua bagian.
“1/2 Terima kasih banyak kepada @ava. Saya adalah sutradara dari Lionheart. Film ini mewakili cara kita berbicara sebagai orang Nigeria. Ini termasuk bahasa Inggris yang bertindak sebagai jembatan antara 500+ bahasa yang digunakan di negara kita; dengan demikian membuat kami #OneNigeria,”
“2/2 Tidak ada bedanya dengan bagaimana Perancis menghubungkan komunitas di bekas koloninya. Kami tidak memilih siapa yang menjajah kami. Bagaimana pun, film ini banyak yang menyukainya dan kami bangga menjadi orang Nigeria,” tulisnya.
Sementara itu, Ketua Komite Eksekutif International Feature Film AMPAS Larry Karaszewski mengatakan bahwa pengajuan penting ke Academy Award benar-benar memerhatikan peraturan yang telah ditetapkan.
Dia menyebut tidak ada niatan buruk dari siapa pun terkait dengan keputusan yang dikeluarkan terhadap film Lionheart dari Nigeria, “Kami akan menyukai film dari negara ini dan menjadikannya bagian dari proses,” katanya.
Adapun, Komite Film Nigeria menyatakan kepada Bloomberg bahwa mereka akan mengirimkan pengajuan film yang didominasi oleh bahasa asing atau dialog non-Inggris di masa mendatang. Hal ini sangat disayangkan pasalnya Lionheart merupakan pengajuan pertama Nigeria untuk ajang Oscar.
Kejadian ini bukan pertama kalinya Academy mendikualifikasi judul film asing. Film asal Israel berjudul The Band’s Visit juga didiskualifikasi pada 2007 dan film asal Afghanistan berjudul Utopia juga mengalami hal serupa.
Sementara itu, AMPAS akan mengumumkan 10 judul film dari kategori International Feature Film pada Desember. Selanjutnya, akan ditentukan 5 nominasi pada 13 Januari yang akan memperebutkan piala Oscar.