Tes diabetes./Reuters-Mario Anzuoni
Health

Bayi Prematur Rentan Terkena Diabetes Saat Remaja

Dionisio Damara
Rabu, 11 Desember 2019 - 00:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang lahir terlalu dini atau prematur lebih mungkin terkena diabetes saat beranjak anak-anak dan remaja, dibandingkan dengan bayi yang lahir pada 9 bulan.

Dilansir dari Reuters, Selasa (10/12/2019), dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak hingga usia 18 tahun, mereka yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, 21 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe 1, penyakit yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau remaja.

Selain itu, anak-anak yang terlahir prematur 26 persen lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 di masa kanak-kanak. Sementara 24 persen lainnya lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 1 dan 49 persen lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 pada saat mereka berusia 43 tahun.

Penulis studi utama, Dr. Casey Crump, dari Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kelahiran prematur mengganggu perkembangan normal dari berbagai sistem organ, termasuk pankreas tempat sel-sel penghasil insulin terbentuk.

"Hal itulah yang memiliki potensi untuk berkontribusi pada perkembangan diabetes di kemudian hari,” kata Crump.

Bayi prematur, yang lahir lebih awal dari 37 minggu, acap kali mengalami kesulitan bernapas dan mencerna makanan pada minggu-minggu setelah kelahiran. Bayi prematur juga dapat menghadapi tantangan jangka panjang seperti gangguan penglihatan, pendengaran dan keterampilan kognitif serta masalah sosial dan perilaku.

Kendati demikian, Crump mengatakan bahwa orang tua harus meyakini bahwa sebagian besar anak-anak terlahir prematur akan memiliki kesehatan yang baik di masa depan. Namun, di sisi lain, mereka juga memiliki sedikit peningkatan risiko diabetes yang bertahan hingga dewasa.

"Orang-orang yang dilahirkan prematur dapat membantu mencegah diabetes dengan mengikuti gaya hidup sehat sepanjang hidup, termasuk diet sehat, aktivitas fisik teratur, dan mempertahankan berat badan normal," tutur Crump.

Ciaran Phibbs dari VA Palo Alto Health Care System dan Stanford University School of Medicine di California, mengatakan bahwa studi tersebut tidak dirancang untuk membuktikan apakah kelahiran prematur memengaruhi kerentanan terhadap diabetes.

"Meski begitu, hasilnya menggarisbawahi bahwa bayi prematur perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah diabetes di kemudian hari," ujarnya.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bayi prematur memiliki peningkatan risiko pengembangan yang disebut resistensi insulin atau kegagalan untuk merespons hormon insulin secara normal.

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Dalam bentuk penyakit tipe 2, yang sering dikaitkan dengan obesitas dan penuaan, tubuh tidak dapat menggunakan atau membuat insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi.

Untuk studi saat ini, para peneliti memeriksa data pada hampir 4,2 juta bayi yang lahir di Swedia dari tahun 1973 hingga 2014. Sebagian besar diikuti sampai mereka berusia setidaknya 22 tahun.

Para peneliti melaporkan dalam Diabetologia bahwa secara keseluruhan 0,7 persen bayi dalam populasi penelitian melanjutkan untuk mengembangkan diabetes tipe 1 dan hanya 0,1 persen mengembangkan diabetes tipe 2.

Dengan diabetes tipe 2, bayi prematur perempuan 60 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini selama masa kanak-kanak daripada bayi yang lahir penuh, sedangkan bayi prematur laki-laki tidak memiliki peningkatan risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Sumber : Reuters
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro