Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu entitas yang dianggap bersinggungan langsung dengan korban terdampak banjir saat wabah tersebut melanda kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun ini, adalah rumah sakit.
Hanie Dewita selaku Head of Marketing and Corporate Communication RS Awal Bros Group menyebut adanya kenaikan jumlah angka pasien rawat inap di salah satu Rumah Sakit kawasan Bekasi Barat yang merupakan bersinggungan langsung dengan korban dampak banjir.
“Kenaikan 40-50 persen yang rawat inap untuk pasien yamg dirujuk dari IGD (penyakit yang tidak komplikatif), di perawatan meningkat 20 sampai 30 persen,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com pada Selasa (7/1/2020).
Meski tidak menjelaskan secara rinci total kasus yang ditangani, berbagai jenis penyakit yang dilaporkan banyak menjangkiti pasien di RS Awal Bros Bekasi Barat selama wabah banjir ini, lanjutnya, diantaranya adalah demam, infeksi saluran nafas dan infeksi saluran pencernaan.
Hanie menjelaskan masa rawat inap pasien terdampak banjir di RS Awal Bros Bekasi Berat rata-rata berkisaran 3 sampai 5 hari.
Pasien yang menjalani rawat inap di RS Awal Bros juga masih mendapatkan keringanan lewat klaim BPJS Kesehatan dengan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat satu atau disesuaikan dengan urgensi penyakit yang diderita pasien tersebut.
Sekjen PERSI, Lia G. Partakusuma menyebutkan rumah sakit umum yang memang dekat dengan daerah banjir memang umumnya memiliki tingkat kenaikan jumlah pasien rawat inap yang tinggi.
“Untuk rumah sakit umum biasanya angka kasus penyakit terjadi 3 - 4 minggu setelah banjir. Yang mesti dilihat rumah sakit area bencana mungkin berbeda dengan rumah sakit yang jauh dari bencana,” pungkas Lia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
