Bisnis.com, JAKARTA - Perjalanan matcha dari asal muasalnya di Jepang hingga menjadi booming di Indonesia, telah melalui proses yang panjang.
Matcha memiliki sejarah panjang selama lebih dari 800 tahun sebagai warisan turun temurun dari setiap keluarga pembudidaya di Jepang.
Founder Indonesia Tea Institute Ratna Somantri menjelaskan, mulanya matcha dinikmati sebagai negara asalnya sebagai minuman ceremonial yang dalam upacara-upacara meditasi di kalangan bangsawan di Jepang.
Seiring perkembangan zaman, matcha mulai digemari di berbagai negara termasuk Indonesia. Tidak hanya karena rasanya yang nikmat, matcha juga memiliki kandungan yang menyehatkan.
"Matcha memiliki kandungan antioksidan yang dapat memberikan calming dan menambah fokus saat otak bekerja. Berbeda dengan teh hijau yang diseduh yang hanya airnya yang diminum, kalau matha berbentuk powder sehingga semua bahannya bisa diminum," terangnya, Selasa (14/1/2020).
Saat ini, matcha diolah lebih casual sebagai flavour baru baik untuk ice cream, wafer, latte, pancake, hingga soba noodle.
Salah satu produsen yang memproduksi dan memperkenalkan matcha di Indonesia adalah Matchamu yang didirikan pada 2013.
Lintang Wuriantari, Tea Executive Officer Matchamu mengatakan awalnya Matchamu hanya usaha skala rumahan dengan kapasitas 1.000 sachet perhari, kini Matchamu telah menjadi perusahaan manufacturing dengan kapasitas hingga 400.000 sachet per hari.
Hal ini tidak lepas dari popularitas matcha yang semakin digemari oleh masyarakat.
Sebagai bukti keseriusan dukungan terhadap budaya minum matcha, Matchamu menetapkan 14 Januari sebagai Hari Matcha Nasional bertajuk Mematcharakatkan Matcha bareng Matchamu.
Lintang mengatakan, saat ini pihaknya terus bereksplorasi memperluas lini produk, tidak hanya matcha, tapi juaga Banana Latte, Pineapple Latte, Mango Latte, Sakura Latte, Chai Latte, Choco Latte, Pineapple Latte, Teh Tarik, Thai Tea dan Read our Velvet Latte.