Bisnis.com, JAKARTA - Perjalanan ke daerah yang terdampak virus corona asal Wuhan, China, tidak disarankan karena ada risiko penularan.
Namun bila perjalanan memang penting dan tidak bisa dibatalkan, termasuk ke negara-negara lain yang sudah terpapar, sebaiknya patuhi anjuran-anjuran dari World Health Organization (WHO) agar tetap sehat saat melancong.
Pertama, sebaiknya batalkan rencana bila Anda mengalami gejala demam dan batuk. Saat gejala itu muncul, apalagi ketika ada kesulitan bernafas, lekas cari bantuan medis dan beritahu rincian perjalanan sebelumnya dengan petugas medis.
Jika melihat orang lain yang demam dan batuk, jauhi dan sebisa mungkin jangan ada kontak. Selain itu, rajinlah mencuci tangan dengan air dan sabun, atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Tangan adalah salah satu sarana yang bisa menyebarkan kuman, virus dan penyakit. Maka Anda harus berhati-hati untuk tidak menyentuh mata, hidung atau mulut.
Batuk dan bersin kadang tak terhindarkan. Hormati orang-orang di sekitar Anda dengan menerapkan etika batuk, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam agar kumannya tidak terbang ke udara.
Jika memilih untuk memakai masker sekali pakai, pastikan bagian mulut dan hidung tertutup. Saat sudah dipakai, jangan sentuh-sentuh masker agar tangan tetap bersih. Usai dipakai, segera buang masker dan cuci tangan.
Jika dalam perjalanan Anda merasa sakit, segera beritahu kru yang bertugas. Bila butuh bantuan medis, beritahu daftar tempat yang sudah Anda kunjungi.
Di tempat tujuan, lebih baik santap makanan yang betul-betul matang, bukan yang mentah atau setengah matang. Jangan pernah meludah di area publik karena bisa menyebarkan sumber penyakit. Sebisa mungkin jangan berdekatan atau melancong bersama hewan sakit.
Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention AS menyarankan untuk mendiskusikan rencana perjalanan ke China dengan petugas medis Anda. Lansia atau orang yang punya kondisi kesehatan tertentu bisa berisiko terkena penyakit yang lebih parah.