Netflix. Bloomberg
Entertainment

Netflix dan UN Women Luncurkan 'Because She Watched'

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Kamis, 5 Maret 2020 - 19:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Netflix dan UN Women meluncurkan koleksi film pilihan dari 55 perempuan di industri hiburan dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional tahun ini.

Anita Bhatia, Wakil Direktur Eksekutif UN Women, selaku badan PBB yang fokus pada kesetaraan gender, menyatakan dalam upaya pemberdayaan perempuan, pihaknya bersama Netflix meluncurkan “Cerita Perempuan” atau "Because She Watched".

Ini adalah sebuah koleksi khusus dari Netflix yang menampilkan berbagai serial, dokumenter, dan film untuk merayakan Hari Perempuan Internasional melalui Netflix.com/ceritaperempuan.

Koleksi ini akan tersedia sepanjang tahun dan dipilih oleh aktris dan sineas perempuan hebat dari seluruh dunia, termasuk Sophia Loren, Salma Hayek, Yalitza Aparicio, Millie Bobby Brown, Laurie Nunn, Lana Condor, Petra Costa, Ava Duvernay, dan Mira  Lesmana.

Anita menilai, kolaborasi ini menjawab tantangan untuk menceritakan kisah-kisah tentang perempuan dan menunjukkan para kaum hawa dalam semua keragamannya. 

“Kolaborasi ini juga bertujuan untuk memunculkan isu-isu yang selama ini tidak terlihat. Selain itu membuktikan bahwa hanya dengan benar-benar melibatkan perempuan dalam film,  proses pembuatannya secara keseluruhan, maka masyarakat dapat sungguh-sungguh berkembang,” ujarnya dari siaran pers, Kamis (5/3/2020).

Dalam rangka Hari Perempuan Internasional yang tahun ini mengusung tema “Saya Generasi Kesetaraan: Menyadari Hak-Hak Perempuan,” koleksi Netflix “Cerita Perempuan” dibuat untuk merayakan cerita-cerita yang telah memberikan inspirasi bagi perempuan. Caranya, dengan menunjukkan karya-karya mereka.

Adapun kumpulan serial, film, dan dokumenter seperti Unbelievable, Luna Nera, Followers, Orange is the New Black, hingga Lionheart memulai percakapan penting yang seringkali sulit dilakukan untuk membantu menantang cara kita memandang dunia.

Mira Lesmana, Produser dan Sutradara Film yang mewakili sineas perempuan Indonesia mengatakan, dia memiliki ROMA karena film ini secara indah dan realistis menunjukkan solidaritas antara sesama perempuan. Selain itu dengan saling mendukung satu sama lainnya, perempuan bisa menemukan kekuatan untuk menghadapi rintangan apa pun.

“Selain itu, karakter yang memiliki kekuatan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan hidupnya, menjunjung tinggi nilai harga diri dan keberanian, serta tidak takut untuk menjadi diri sendiri adalah karakter yang patut dicontoh dan menjadi inspirasi perempuan muda,” jelas Mira.

Aktris Laverne Cox menambahkan, film Orange is the New Black mengusung makna demokrasi yang sesungguhnya. Kisah ini menunjukkan kepentingan semua orang dapat terwakili. Sehingga melalui film ini dapat sungguh-sungguh melihat diri kita sendiri juga memungkinkan kita untuk membayangkan kemungkinan yang tak terbatas bagi diri kita dan orang lain. Dia mengakui, ini adalah proyek pertama yang membuatnya merasa memili kemampuan sebagai seorang perempuan.

“Dan hal itu berkat seorang perempuan yang bertanggung jawab untuk serial ini, Jenji Kohan, serta banyak sutradara, penulis, produser, dan anggota kru perempuan lainnya, serta cerita-cerita yang berpusat pada sosok perempuan yang beragam, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” pungkasnya. 

Dr. Stacy L. Smith, Pendiri USC Annenberg Inclusion Initiative menambahkan,  TV dan film memiliki kekuatan untuk merefleksikan dan membentuk budaya populer. Itulah sebabnya sangat penting untuk lebih banyak orang melihat kehidupan mereka tercermin dalam film.

Dia menjelaskan, riset dari lembaganya menunjukkan bahwa inklusi yang terjadi saat proses pembuatan film akan menciptakan dampak yang lebih besar kepada publik saat film ditayangkan.

Dia pun mengaku berbahagia sejak tahun lalu, 20 persen sutradara film Netflix Original adalah perempuan dan bisa merayakan kehebatan para sineas perempuan ini di Hari Perempuan Internasional. 

Kemitraan UN Women dan Netflix dalam mendukung kampanye “Kesetaraan Generasi” terjadi pada peringatan dua puluh lima tahun Deklarasi dan Platform Aksi Beijing yang dipandang sebagai agenda visioner untuk hak-hak perempuan.

“Kami harap hal ini akan menyebarkan pesan bahwa mengakui hak-hak perempuan berarti menempatkan perempuan dalam posisi penting untuk mencapai kesetaraan gender,” terang Stacy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro