Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi yang juga dokter, Tompi menyarankan agar Indonesia lockdown untuk membatasi penularan virus Corona.
Dia membuat cuitan-cuitan di akun Twitternya, yang membuatnya diserang dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan selebritas.
"Usul saya jelas: Lockdown tapi gak perlu panik. 2 minggu slowdown daripada kehilangan lebih banyak," cuitnya pada Sabtu, 14 Maret 2020. Ia mengulang usulannya. "Wahai pemangku kebijakan, kecuali antivirusnya sudah ketemu, lock down!" cuitnya pada hari yang sama. Ia kemudian menegaskan kembali ketika banyak yang mempersoalkan idenya. "Lockdown! Jangan ngeyel!"
Banyak yang menanggapi bahwa Indonesia belum siap untuk menerapkan kebijakan itu. Banyak orang akan panik dan belanja kebutuhan pokok sebanyak-banyaknya. "Dok, pemerintah udah tahu banget sifat rakyatnya. Begitu dibilang lockdown, udah deh rush bank di mana-mana, trus belanja gila-gilaan, nimbun barang, chaos rusuh," kata Ferdian Indrayana, seorang pengguna Twitter membalas cuitan Tompi.
Tompi kemudian mencuit kembali cuitan Partai Socmed yang menjelaskan pengertian lockdown itu tidak selalu mengunci negara dari negara lain. "Ngawur! Jangan lakukan pembodohan publik dan menakut-nakuti. Lockdown tak harus seseram yang kalian bayangkan," cuitan @PartaiSocmed.
Dalam cuitan itu, Partai Socmed mengunggah foto tangkap layar yang menjelaskan arti lockdown itu. Di situ tertulis pengertian lockdown adalah melarang massa berkumpul, menutup sekolah, dan karantina area yang terdapat kasus. Begitu juga edengan perjalanan domestik yang disetop tapi tidak mengunci negara dengan melarang kedatangan insternasional sama sekali.
Dokter spesialis bedah kecantikan itu kemudian mencuit pada Ahad, 15 Maret 2020 mengenai lockdown yang ia usulkan. "Lockdown yang saya maksud bukan ekstrem sampe gak boleh berhubungan dengan dunia luar sama sekali, gak kontak sama siapapun. Bukan itu," cuitnya.