Chloroquine/istimewa
Health

Pasien Lupus dan Artritis di AS Mulai Kesulitan Dapatkan Klorokuin

Nirmala Aninda
Senin, 6 April 2020 - 12:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menggembar-gemborkan dua obat, yakni klorokuin dan hidroksiklorokuin, sebagai pengobatan potensial untuk menyembuhkan Covid-19.

Obat ini sering digunakan untuk pencegahan dan pengobatan beberapa jenis malaria. Keduanya juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, lupus, dan sejumlah kondisi lainnya.

Dilansir melalui Business Insider, orang-orang yang membutuhkan obat itu telah melaporkan kelangkaan di sejumlah apotek.

Seorang wanita penderita lupus mengatakan kepada ProPublica bahwa apotek terdekat di Santa Rosa, California, telah kehabisan obat tersebut.

Pasien lupus lain di South Lyon, Michigan, mengungkapkan bahwa dia juga tidak bisa mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan saat ini.

Linda Epstein, yang telah menggunakan hydroxychloroquine untuk mengobati gejala Lupusnya selama lebih dari 30 tahun.

Dia takut kehabisan persediaan obat ketika orang-orang bergegas menimbun pasokan untuk keuntungan pribadi.

Pada Minggu (5/4), Trump mengatakan bahwa orang Amerika tidak akan rugi dengan mengkonsumsi dua obat, yang efeknya masih diperdebatkan, untuk menangani virus corona.

"Saya berusaha menyelamatkan hidup. Saya ingin mereka mencobanya dan ini mungkin berhasil dan mungkin juga tidak. Tetapi jika itu tidak berhasil, tidak ada ruginya dengan melakukannya," kata Trump pada konferensi persnya, seperti dikutip melalui Business Insider, Senin (6/4).

Saat ini tidak ada pengobatan atau vaksin yang disetujui dapat menangani penyakit ini, meskipun para peneliti telah menguji sejumlah obat yang ada.

Bukti anekdotal telah mengindikasikan bahwa obat itu membantu pasien Covid-19, meskipun belum ada peer-review atau data klinis yang menyarankan bahwa klorokuin dan hidroksiklorokuin adalah pengobatan yang efektif terhadap virus corona.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS bahkan mengeluarkan pernyataan setelah konferensi pers Trump pekan lalu, mengatakan bahwa mereka belum menyetujui kedua obat tersebut untuk digunakan melawan Covid-19.

Mengkonsumsi obat profilaksi, atau untuk mencegah penyakit, bukan tanpa risiko.

Efek samping jangka pendek dari obat ini termasuk mual, kram perut, dan muntah. Efek samping serius yang membutuhkan perawatan berkepanjangan termasuk gagal hati, gangguan pendengaran, dan kelumpuhan otot.

Seorang pria di Arizona meninggal dan istrinya dalam kondisi kritis setelah melakukan pengobatan sendiri dengan klorokuin fosfat, menurut sistem kesehatan nirlaba Arizona, Health Banner.

Zat tersebut merupakan zat tambahan yang biasa digunakan di akuarium untuk membersihkan tangki ikan, tambahnya.

Banner Health merekomendasikan agar publik lebih berhati-hati dalam menggunakan obat yang diklaim dapat mengobati Covid-19.

“Mengingat ketidakpastian seputar Covid-19, kami memahami bahwa publik berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi menggunakan obat tanpa arahan dokter bukanlah cara yang tepat,” ujar Daniel Brooks, Direktur Medis di Banner Poison and Drug Information Center.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro