Bisnis.com, JAKARTA - Para dokter di Spanyol, Italia, Prancis menemukan gejala baru virus corona. Terdapat luka hitam terutama pada anak-anak dan remaja sebelum mereka dinyatakan terinfeksi virus ini.
Di Italia, seorang anak lelaki berusia 13 tahun mendapati luka hitam ditubuhnya yang sempat meletus hingga akhirnya mengeras. Semula dia mengira itu adalah bekas gigitan laba-laba. Anak itu dibawa ke rumah sakit pada 3 Maret lalu dan dua hari kemudian dia mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala dan gatal-gatal hebat serta rasa terbakar pada lesi kaki hingga akhirnya dia dinyatakan terinfeksi virus corona.
Seorang ahli dermatologi anak di Mazzotta Troccoli, Bari, Italia mengatakan tanda dermatologis ini berguna untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus corona namun dengan gejala yang ringan dari gejala COVID-19 pada umumnya.
Dewan Umum Resmi Sekolah Tinggi Podiatris Spanyol tengah meneliti gejala lesi atau jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan atau di bawah permukaan kulit tersebut. Sebab gejala ini terdeteksi pada pasien COVID-19 terutama pada anak-anak dan remaja.
"Ini adalah lesi berwarna ungu (sangat mirip dengan cacar air, campak atau chilblains) yang biasanya muncul di sekitar jari kaki dan yang biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas pada kulit," tulis pernyataan mereka dilansir Bisnis dari Metro.co.uk, Rabu (15/4/2020).
Dewan Podiatris meminta semua pihak memantau munculnya gejala klinis COVID-19 lainnya seperti batuk, demam, kesulitan pernapasan, sesaat setelah muncul lesi tetsebut. "Dewan memperingatkan siapa pun yang luka pada kakinya harus mengarantina diri," kata pernyataan itu.
Dr Randy Jacobs, asisten profesor klinis dermatologi di University of California, mengatakan COVID-19 dapat menampilkan tanda-tanda penyumbatan pembuluh darah kecil atau pembekuan darah. "Banyak yang bertanya-tanya apakah COVID-19 hadir dengan perubahan kulit tertentu, jawabannya iya," sebut Randy.