Musisi Sawung Jabo mementaskan musik ketika tampil pada Konser Musikalisasii Puisi Kesaksian Rendra di Altar Teater Amphi Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (9/8)./Antara
Entertainment

Selamat Hari Puisi Nasional, Ini Arti Puisi Menurut Joko Pinurbo

Akbar Evandio
Selasa, 28 April 2020 - 19:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – “Anda boleh menulis puisi, untuk atau kepada siapa saja. Asal jangan sampai lupa, menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata,” Joko Pinurbo

Berikut adalah kutipan dari Buku kumpulan puisi, Joko Pinurbo: Kepada Cium.

Indonesia, tepat hari ini, Selasa 28/4/2020 merayakan Hari Puisi Nasional. Setiap tahunnya, tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.

Hari tersebut bertepatan dengan tanggal meninggalnya penyair dan sastrawan legendaris yang berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah berkat kepiawaiannya dalam meramu kata, Chairil Anwar.

Adapun untuk merayakan hari puisi, Bisnis mewawancarai salah seorang penyair terkemuka Indonesia yang karya-karyanya telah menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia.

Dia dikenal dengan nama Joko Pinurbo, Pria kelahiran 11 Mei 1962 telah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma, Yogyakarta.

Banyak karya telah dia torehkan dengan indah, seperti Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), Buku latihan tidur: kumpulan puisi (2016), dan karya terakhirnya Perjamuan Khong Guan (2020).

Joko pun memiliki pandang dalam mengartikan puisi. Menurutnya, puisi merupakan seni kata yang menantang dan menyenangkan, menghidupkan daya imajinasi, dan mengasah penalaran.

“Saya menulis puisi karena hobi. Menulis puisi sebagai kegembiraan hidup, sebagai cara untuk berbagi,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa, (28/4).

Lebih lanjut, ketika ditanyakan bagaimanakah puisi yang baik. Menurutnya, puisi yang baik adalah relatif, karena selera setiap orang yang berbeda.

“Wah, ini relatif. Selera orang berbeda-beda. Secara pribadi saya suka puisi yang mendekatkan kita kepada penghayatan mengenai absurditas hidup sehari-hari. Juga puisi yang mengandung permainan kata dan makna yang unik,” ungkapnya.

Joko berharap di hari puisi nasional kali ini, agar kemajuan teknologi digital dapat turut mengembangkan dunia sastra

“Semoga dunia sastra dapat memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mengembangkan kreativitas, produktivitas, dan keberagaman karya,” tuturnya.

Sejatinya, puisi adalah merdekanya kata, pada bait yang tersampaikan lewat peluk rima pembaca, penulis, saya, dan anda berbahagia dengan sederhana.

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro