Bisnis.com, JAKARTA – Pada 2017, Joseph Kelley Hook (29) menikah dengan Rachel (30) sebelum dia memulai pekerjaan baru sebagai seorang jurnalis surat kabar lokal. Hidupnya tampak terlihat akan menyenangkan.
Namun, setelah merasakan sakit di selangkangannya saat berlari dan ketika dia menyadari ada yang aneh dengan testis kanannya, dia tahu ada sesuatu yang salah. Hingga akhirnya, dia didiagnosis menderita kanker testis.
Untungnya, dengan sikap positif Hook, bantuan medis yang memadai, dan dukungan dari Rachel, laki-lai itu dapat mengalahkan kankernya. Setelah perjalanan panjang medisnya itu, dia berpikir bahwa dia tidak akan bisa memiliki anak.
Namun dunia berkata lain, dia menerima semuanya dengan jelas bahwa dia memiliki peluang untuk menjadi seorang ayah, Rachel hamil. Pada Maret 2020, putranya yang dinamakan Yakub lahir dengan selamat.
“Mengetahui dia hamil itu luar biasa. Untuk waktu yang lama, saya khawatir bahwa saya tidak bisa menjadi ayah, tetapi akhirnya semua menjadi sesuatu yang menakjubkan,” katanya seperti dikutip Metro, Selasa (12/5/2020).
Terkait dengan kanker testis yang dideritanya, Hook bercerita bahwa awalnya dokter mengira itu hanya infeksi dan memberinya resep antibiotik, tetapi rasa sakitnya kembali dengan cepat dan dia memutuskan pergi ke pusat kesehatan.
Dia menjelaskan kepada perawat yang mencoba mengamatinya, dan perawat tersebut meminta Hook untuk menemui spesialis, “Bel alarm mulai berdering saat itu dan saya tidak ingin ada yang salah dengan ini [testisnya],” ujarnya.
Hari berikutnya, dia menemui ahli urologi yang memberikan USH testis, yang mengungkapkan dengan jelas apa yang tampak seperti tumor di testis kanannya. Ketika itu, Hook diberi tahu testis kanannya perlu diangkat kemudian dibiopsi untuk menentukan apakah itu kanker atau bukan.
“Mengangkat testis lebih mengganggu saya daripada fakta bahwa saya menderita kanker. Saya tidak merasa sakit, jadi tidak ada pikiran tentang kanker dan tidak ingin kehilangan salah satunya,” imbuhnya.
Beberapa hari kemudian, dia harus menjalani operasi selama 1 jam untuk mengeluarkan testis kanannya. Seminggu berikutnya, biopsi mengonfirmasi bahwa dirinya menderita kanker dan CT scan selanjutnya mengungkapkan kemungkinan kanker bisa menyebar.
Di bawah pengawasan dokter selama 3 bulan, dia mencoba menjalani kehidupan norman dan menikahi Rachel, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Khawatir kesuburannya dapat terganggu, dia dan istrinya sepakat untuk menyimpan beberapa sperma yang tersedia dalam layanan National Health Service.
“Ketika saya tahu akan kehilangan testis, saya berpikir tidak akan memiliki anak. Tapi dokter meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja. Saya paham kemoterapi akan mengurangi kesuburan, jadi saya menyimpan sperma kalau-kalau kami membutuhkannya,” katanya.
Hook lantas mengikuti tiga rangkaian kemoterapi, yang masing-masing berlangsung selama 3 minggu. Disuntikkan ke lengan dan bokongnya, diambil secara oral, dan diberikan dengan infus, dia akhirnya dikabarkan telah bebas dari kanker.
Hal yang lebih mengejutkannya lagi, ketika dia mengetahui bahwa istrinya juga hamil secara alami tidak dengan bantuan In Vitro Fertilization atau bayi tabung. Kedua sangat lega, setelah menerima bahwa dia telah berjuang melawan kanker.
Hook merasa apa yang terjadi dalam hidupnya merupakan sebuah perjalanan menakjubkan dan bersyukur bahwa kankernya bisa dikenali dengan lebih cepat. Dia meminta para pria lainnya untuk lebih waspada.
“Apa yang ingin saya katakan kepada semua pria adalah periksalah diri Anda sendiri dan pergi ke dokter. Tidak ada salahnya hanya dengan memeriksa, karena jika tidak hal itu mungkin bisa memberikan banyak kerusakan pada Anda,” katanya.