Bisnis.com, JAKARTA - Musisi Tompi mengeluhkan minimnya komunikasi PLN kepada masyarakat terkait tarif minimal bagi pelanggan pascabayar.
Kekecewaan musisi yang juga berprofesi sebagai dokter bedah plastik ini ditumpahkan di media sosial melalui akun Twitter @dr_tompi.
"Pada tau gak, kl PLN itu ternyata: ada tarif minimum yang harus dibayarkan meski ga ada pemakaian (kecuali sistem prepaid/token isi ulang). Nah, kasus di gw ternyata harus bayar 2,1 juta per bulan meski ga dipake. Yg disayangkan adalah hal2 begini "kurang diinformasikan" di awal," cuitnya pada Kamis (11/6/2020).
Pasalnya, yang membuat Tompi kesal adalah tagihan biaya listrik salah satu kantor miliknya yang tutup selama tiga bulan, dinilainya 'membengkak'.
TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dr PLN kagak ada konfirmasi2 main sikat aja
— dr tompi spBP (@dr_tompi) June 10, 2020
Setelah mendapatkan tanggapan dari pihak PLN, kasus 'pembengkakan' biaya listrik yang dialami Tompi disebabkan dua hal yakni kesalahan penghitungan dan adanya tarif minimum listrik.
Musisi yang kini merambah dunia perfileman sebagai produser ini berharap komunikasi publik PLN lebih ditingkatkan agar masyarakat memahami aturan-aturan terkait tarif listrik yang tidak banyak diketahui masyarakat.
"Sy rasa PLN perlu memperbaiki komunikasi publiknya dengan lebih lugas/ gamblang dalam penjelasan," cuitnya.