Bisnis.com, JAKARTA -- Peneliti dari Eropa mengungkapkan golongan darah seseorang dan faktor genetik lainnya dapat dikaitkan dengan tingkat keparahan infeksi virus corona. Itulah kenapa wabah Covid-19 lebih sulit diatasi dibandingkan dengan wabah lainnya.
Temuan yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine edisi Rabu (17/6/2020) itu menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona dan mengembangkan gejala yang lebih buruk.
Pada puncak epidemi di Eropa, para peneliti menganalisis gen lebih dari 4.000 orang untuk mencari variasi yang umum pada mereka yang terinfeksi virus corona hingga terserang Covid-19 yang parah.
Sekelompok varian dalam gen terlibat merespons imun lebih banyak pada penderita Covid-19 yang parah, menurut temuan mereka seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (19/6/2020).
Gen-gen itu juga memengaruhi protein permukaan sel yang disebut ACE2 yang digunakan virus corona untuk masuk dan menginfeksi sel-sel dalam tubuh.
Sebelumnya, para peneliti di Inggris menyatakan Dexamethasone, obat generik yang digunakan sejak 1960-an untuk mengurangi peradangan pada penyakit seperti radang sendi, mampu memangkas tingkat kematian sekitar sepertiga dari jumlah pasien virus corona parah yang dirawat di rumah sakit.
Temuan itu menjadikannya obat pertama yang terbukti menyelamatkan hidup dalam memerangi penyakit mematikan tersebut. Banyak negara memastikan memiliki obat tersebut dan pejabat juga mengakui hal itu. Akan tetapi, beberapa dokter berhati-hati dan mengemukakan kemungkinan efek samping dengan meminta untuk melihat lebih banyak data.