Warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan di Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Health

Masyarakat Diimbau Tidak Pakai Masker Dengan Katup

Syaiful Millah
Rabu, 8 Juli 2020 - 09:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Seorang dokter dari Inggris mendesak masyarakat untuk berhenti menggunakan masker dengan katup. Dia memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu gumpalan infeksi karena aliran udara berkecepatan tinggi.

Bharat Pankhania, dokter dan pengajar senior di University of Exeter Medical School menjabarkan bahwa masker dengan katup memaksa aliran udara yang bisa menghasilkan gumpalan virus corona baru.

Pakar itu mengatakan bahwa masker paling baik yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari adalah yang tak menggunakan katup. Peringatannya muncul karena banyak negara telah membuat aturan wajib penggunaan masker di ruang publik.

“Kita tidak boleh memakai masker itu dengan klep di depan umum. Tolong siapa saja yang ada di luar sana yang memakai masker dengan katup berhenti menggunakannya,” katanya seperti dikutip Express, Rabu (8/7).

“Apa yang Anda lakukan dengan masker-masker itu adalah menciptakan aliran udara berkecepatan tinggi dari mulut yang keluar melalui katup dan bisa menciptakan segumpal infeksi. Kita harus berhenti memakai masker tersebut,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini banyak orang yang menggunakan masker dengan katup di ruang-ruang publik. Dia justru menyarankan agar masyarakat menggunakan masker biasa yang bisa menangkap tetesan dari hidung dan mulut.

Desakan dari Pankhania muncul ketika President Royal Society menminta semua orang memakai masker wajah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dan munculnya gelombang kedua pandemi penyakit tersebut.

Profesor Venki Ramakrishnan mengatakan orang harus mengenakan masker ketika mereka meninggalkan rumah, terutama di ruang tertutup. Akan tetapi dia juga mengakui bahwa masyarakat masih skeptis tentang manfaatnya.

“Virus masih belum hilang. Jadi, ketika kita melonggarkan lockdown dan orang makin berinteraksi satu sama lain, kita perlu menggunakan setiap alat yang kita miliki untuk mengurangi risiko gelombang kedua infeksi,” katanya.

“Tidak ada silver bullet, tetapi selain mencuci tangan dan menjaga jarak, kita juga membutuhkan semua orang untuk mulai memakai masker wajah, terutama di dalam ruangan atau di ruang publik tertutup di mana jarak fisik seringkali tidak memungkinkan,” imbuhnya.

Ramakrishnan mengatakan bahwa Inggris sendiri berada jauh di belakang negara-negara lain dalam mengenakan masker penutup wajah, karena adanya preferensi yang berbeda-beda soal manfaat dari penggunaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro