Ilustrasi taman kanak-kanak/unicef.org
Health

Tips Memilih Taman Kanak-Kanak yang Tepat

Krizia Putri Kinanti
Jumat, 24 Juli 2020 - 09:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pembelajaran pra sekolah atau taman kanak-kanak sebenarnya tidak wajib dan kebanyakan merupakan organisasi swasta.

Orang tua yang ingin mengirim anak-anak mereka ke taman kanak-kanak perlu mencari fasilitas yang sesuai dan membayar biaya sendiri yang sesuai kemampuan mereka.

Usia berapa anak-anak mulai prasekolah atau masuk taman kanak-kanak? Banyak anak mulai prasekolah pada usia tiga tahun. Di Indonesia, sekolah TK dimulai pada usia 4 sampai 5 tahun. Dan masuk sekolah dasar ketika usia 6 tahun.

Setiap prasekolah memiliki persyaratan usia mereka sendiri.  Beberapa juga menyebutkan bahwa anak perlu dilatih menggunakan toilet sebelum mereka bersekolah.

Beberapa sekolah memiliki daftar tunggu yang panjang. Anda mungkin perlu mendaftar bahkan sebelum anak Anda berada pada kisaran usia yang ditentukan untuk mendapatkan tempat. Pastikan Anda memeriksa tenggat waktu yang tepat.

Apa yang harus dicari orang tua untuk menemukan prasekolah yang baik?
Dikutip dari parentingforbrain.com, Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia (NICHD) telah mempelajari masalah perawatan anak sejak dini selama beberapa dekade.

Mereka telah secara konsisten menemukan bahwa kualitas pusat penitipan anak (termasuk prasekolah) sangat berkorelasi dengan hasil anak kemudian. Adalah bijaksana untuk menemukan prasekolah berkualitas tinggi untuk anak Anda.

Orang tua memiliki pekerjaan penting dalam menemukan yang benar di antara banyak pilihan. Untungnya, kualitas prasekolah sangat mudah dinilai jika Anda tahu apa yang harus dicari.

Berikut adalah kriteria prasekolah yang berkualitas tinggi menurut penelitian.

1. Guru memiliki pelatihan formal pasca sekolah menengah. Studi menemukan bahwa pendidikan guru yang lebih tinggi memprediksi pengajaran yang lebih berkualitas. Cari guru yang memiliki pelatihan formal pasca sekolah menengah, seperti gelar sarjana 4 tahun dalam pengembangan anak, pendidikan anak usia dini, atau bidang terkait yang membahas kebutuhan perkembangan anak-anak prasekolah.

2. Guru positif dan peduli. Pembelajaran anak usia dini dibangun di atas hubungan saling percaya. Studi menegaskan bahwa ketika guru positif dan peduli, anak-anak belajar lebih baik dan perkembangan mereka lebih maju.

Guru yang positif senang dan dalam semangat yang baik. Mereka ceria, suka membantu dan sering tersenyum pada anak-anak. Mereka mungkin menepuk anak di punggung atau memegang tangan mereka.

Para guru juga mengulangi kata-kata anak itu, mengomentari apa yang mereka katakan atau coba katakan. Mereka menjawab pertanyaan anak-anak dan mereka tidak mengabaikan atau mengabaikan keprihatinan mereka. Para guru positif sedang mengasuh. Mereka tidak terlibat dalam interaksi negatif seperti memarahi atau meneriaki anak.

3. Pengajaran bersifat interaktif dan menarik Lihatlah bagaimana guru berinteraksi dengan anak selama kelas.

Guru harus berinteraksi secara positif dan sering dengan anak-anak. Mereka mengajukan pertanyaan yang merangsang pikiran dan membantu anak-anak untuk berpikir lebih dalam. Mereka mendorong anak-anak untuk berbicara. Mereka juga memuji tindakan positif anak dan menginspirasi mereka untuk belajar.

Guru harus lebih menarik daripada hanya mengajar. Mereka dapat menyanyikan lagu, bercerita, membaca buku atau menggambarkan acara. Mereka menggunakan permainan dan kerajinan untuk mengajar, dan memungkinkan anak-anak menjadi kontributor aktif di kelas.

Selain topik akademik seperti huruf, berhitung dan bentuk, guru juga harus membahas pengetahuan kehidupan sehari-hari 3.

4. Gunakan disiplin positif dan dengan sabar membimbing perilaku anak. Minta sekolah untuk penjelasan yang jelas tentang kebijakan disiplin.

5. Banyak waktu bermain gratis dan pembelajaran sosial dengan bantuan guru menjadi salah satu cara terbaik bagi anak-anak prasekolah untuk belajar

6.Bermain dan aktivitas fisik merangsang pertumbuhan otak dan meningkatkan perkembangan awal

7. Pola bermain yang mendorong perilaku prososial dan memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan kompetensi sosial

Cari permainan untuk belajar prasekolah yang tidak hanya memasukkan banyak waktu bermain bebas dalam jadwal mereka, tetapi juga memiliki guru yang secara proaktif memandu resolusi konflik dan memfasilitasi pembelajaran sosial (daripada hanya membiarkan anak-anak prasekolah “mencari tahu” sendiri, karena mereka tidak bisa).

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro