Bisnis.com, JAKARTA - Dalam masa transisi, selain harus beradaptasi dengan sejumlah kebiasaan baru, kebersihan asupan makanan menjadi hal yang sangat diperhatikan.
Oleh karena itu, saat ini kebiasaan membawa bekal makanan dari rumah menjadi salah satu opsi yang banyak dipilih masyarakat untuk menjaga higienitas makanan yang dikonsumsi saat harus beraktivitas di luar rumah seperti ketika bekerja.
Membawa perbekalan dari rumah saat beraktivitas di luar rumah, sangatlah baik. Selain menghemat biaya makan, makanan yang disajikan pun lebih terjamin aman dan menyehatkan karena lebih bersih dan higienis.
Namun, sebagian orang menghadapi tantangan saat membawa bekal, seperti takut bau makanan yang akan keluar atau makanan tumpah karena kotak bekal makanan yang tidak rapat. Agar ketakutan tersebut tidak terjadi, diperlukan tempat makan yang mumpuni agar makanan tidak tumpah dan juga terbuat dari bahan yang aman untuk membantu menjaga kualitas makanan atau minuman agar tetap terjaga dengan baik.
Presiden Direktur LocknLock Indonesia Mr. Kim Il Hyeon mengatakan, mereka menyadari bahwa kebiasaan sederhana dengan membawa bekal dari rumah menawarkan banyak manfaat, salah satunya makanan yang dikonsumsi lebih bersih dan juga asupan gizi yang dikonsumsi bisa lebih terkontrol, sehingga tubuh mendapatkan nutrisi maksimal yang diperlukan untuk imunitas tubuh di masa pandemi ini.
"Untuk itu rangkaian produk LocknLock Indonesia hadir untuk mendukung masyarakat menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Dan kamipun bekerjasama dengan Shopee dalam pemasarannya," katanya.
Daniel Minardi, Head of Brands Management Shopee Indonesia mengatakan, di masa transisi, secara bertahap kantor, pusat perbelanjaan, hingga restoran perlahan-lahan mulai dibuka kembali, namun kewaspadaan terhadap virus Corona harus selalu diterapkan karena pandemi ini belum berakhir.
"Kebiasaan menjaga kebersihan makanan, minuman dan alat makan merupakan sebagian kecil dari rangkaian kebiasaan untuk mencegah penularan COVID-19 di masa adaptasi menuju kenormalan baru," katanya.