Traveloka/dokumentasi
Travel

Dapat Investasi US$250 Juta, Ini Janji Traveloka Usai Pandemi

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Selasa, 28 Juli 2020 - 17:44
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Platform perjalanan Traveloka siap menghadapi tantangan baru dalam masa normal baru sejak krisis Covid-19 setelah menerima investasi dengan nilai US$250 juta.

Sebuah institusi keuangan global baru-baru ini memimpin putaran pendanaan terbaru sejumlah US$250 juta untuk Traveloka, yang juga mendapatkan partisipasi dari investor-investor Traveloka saat ini. Investasi ini diharapkan dapat memperkuat neraca keuangan Traveloka dan memperdalam penawaran Traveloka untuk sejumlah lini

Suntikan dana ini menjadi jawaban atas problem selama pandemi Covid-19, dimana pembatasan perjalanan menjadi salah satu permasalahan yang membuat industri pariwisata terdampak sangat parah. Traveloka sebagai salah satu platform agen perjalanan dan wisata juga ikut mengalami kemerosotan bisnis akibat pandemi ini.

Tak hanya Traveloka, para mitra Traveloka mulai dari pelaku usaha transportas, akomodasi, aktivitas, dan restoran juga mengalami rintangan yang berat pada bisnis mereka.

Misalnya saja, untuk transportasi, permintaan konsumen menurun drastis sementarapermintaan pengembalian dana melonjak secara signifikan; hotel mengalami tingkat hunian terendah yang pernah ada. Selain itu para mitra aktivitas lifestyle di domestik maupun regional dan mitra restoran harus menutup operasional bisnisnya untuk sementara waktu karena tingginya tingkat ketidakpastian di ituasi krisis ini.

Oleh sebab itu Ferry Unardi, Co-founder dan CEO Traveloka mengatakan kondisi ini memang membuat bisnis Traveloka berada di titik terendah yang belum pernah terjadi sejak berdiri. Namun, berkat investasi tersebut, pihaknya masih percaya bahwa Traveloka akan bangkit kembali dengan adanya penyesuaian strategi bisnis secara cepat, bekerja sama dengan para mitra industri dan para pemangku kepentingan lainnya.

“Serta terus menghadirkan produk-produk inovatif bagi para pengguna yang merupakan fokus utama kami,” ujar Ferry melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (28/7/2020).

Didorong oleh motivasi yang kuat untuk dapat bangkit dari krisis ini dengan lebih kuat dan lebih baik, Ferry menyatakan Traveloka menerapkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk optimalisasi bisnis guna melakukan penghematan serta kembali berfokus untuk menyiapkan strategi dalam menyambut era normal baru.

Di Indonesia dan Vietnam misalnya, Traveloka melihat sektor perjalanan domestik, perjalanan ataupun aktivitas hiburan jarak dekat telah mulai menggeliat dan bangkit kembali, seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pandemi Covid-19 dan penyesuaian gaya hidup dengan situasi saat ini.

Berbagai inisiatif yang inovatif diluncurkan untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen, seperti layanan Covid-19 Test yang digabungkan dengan tiket pesawat, pemesanan voucher hotel dengan periode inap yang fleksibel melalui Buy Now Stay Later, program Online Xperience yang menampilkan host ternama, program live stream Traveloka LIVEstyle Flash Sale, serta kampanye Traveloka Clean yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan melalui Traveloka dengan lebih tenang dan aman.

Investasi ini diharapkan dapat memperkuat neraca keuangan Traveloka dan memperdalam penawaran Traveloka untuk sejumlah lini produk yang diprioritaskan. Hal ini juga mencakup pengembangan portofolio layanan produk Perjalanan dan Gaya Hidup di pasar-pasar utama, serta perluasan lini Layanan Keuangan guna memberikan dukungan yang lebih baik untuk produk-produk di ekosistem perjalanan dan gaya hidup.

Ferry menambahkan, investasi ini memberi angin segar melalui pemulihan secara bertahap di seluruh pasar utama. Kini, bisnis Traveloka di Vietnam telah mulai stabil dan mendekati periode sebelum adanya Covid-19, sementara bisnis kami di Thailand kini hampir melampaui 50% dibandingkan situasi normal.

Meskipun Indonesia dan Malaysia masih berada di tahap awal pemulihan, namun kedua pasar ini terus memperlihatkan momentum yang menjanjikan dengan kemajuan dari minggu ke minggu, terutama untuk lini bisnis Akomodasi dengan kemunculan tren berlibur jarak dekat atau staycation.

“Kami sangat paham bahwa sektor ini mungkin akan mengalami turbulensi lebih lanjut dengan adanya gelombang Covid-19 berikutnya, namun kami siap untuk menghadapi tantangan ini dan berdiri tegap setelah pandemi ini berlalu,” tambah Ferry.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro