Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 menjelaskan bahwa untuk menghindari penularan virus Covid-19, ada 3 jenis masker di pasaran yang bisa digunakan.
Ketiga jenis tersebut adalah masker kain, masker medis atau masker bedah, dan masker N95 atau KN95.
Untuk jenis terakhir, merupakan masker yang punya efektivitas 95 persen dalam menyaring partikel virus berukuran 0,3-10,1 mikron. Namun, masker ini dianjurkan untuk dipakai tenaga medis karena penggunaannya diprioritaskan untuk tindakan yang dapat menimbulkan aerosol, seperti operasi.
Kemudian dua jenis lain, masker medis dan masker kain punya karakteristik berbeda. Masker medis hanya boleh sekali pakai dan tidak boleh dicuci. Penyimpanannya pun harus lebih hati-hati.
Adapun masker terakhir, masker kain, merupakan jenis yang dianjurkan untuk dipakai masyarakat biasa. Sebab, masker ini fleksibel, bisa digunakan berkali-kali, dan tidak haram untuk dicuci.
Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19, Shela Rachmayanti, menganjurkan agar masker segera dicuci bila selesai beraktivitas.
Pencucian rutin akan membuat risiko kontaminasi bakteri terhadap masker semakin minim.
"Sangat penting juga untuk tidak meletakkan masker sembarangan karena akan sangat berisiko terkena bakteri," katanya dalam dialog ‘Thermo Gun dan Maseker’ di BNPB, Jumat (7/8/2020).
Dalam proses pencucian, Shela menambahkan bahwa alangkah baiknya bila menggunakan sabun atau deterjen. Sebab, bila dengan air biasa, ada potensi bakteri yang menempel di bagian luar tidak akan mati.
Masker pun juga wajib lebih dulu dijemur di bawah sinar matahari, guna memastikan kebersihannya.
"Anda juga dapat mensterilkan masker dengan menyeterikanya atau meletakkannya," tandasnya.
