Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti menilai kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) terbilang aman dan memicu respons kekebalan berbasis antibodi dalam uji coba tahap awal dan menengah.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (14/8/2020), vaksin potensial tersebut kini telah dipindahkan ke uji coba tahap akhir.
Sinopharm sedang menguji vaksin potensial di Uni Emirat Arab dalam uji coba tahap 3 yang diperkirakan akan merekrut 15.000 orang, karena China memiliki terlalu sedikit kasus baru untuk dijadikan lokasi uji coba.
Perusahaan milik negara itu juga akan memasok kandidat vaksin tersebut ke Pakistan sebagai bagian dari perjanjian uji coba seperti dilaporkan Wall Street Journal.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada Kamis di Journal of American Medical Association (JAMA) oleh para ilmuwan yang merupakan bagian dari Sinopharm dan otoritas pengendalian penyakit dan lembaga penelitian yang berbasis di China, suntikan itu tidak menimbulkan efek samping yang serius. Hasilnya didasarkan pada data dari 320 orang dewasa yang sehat dalam percobaan tahap 1 dan 2.
Kata peneliti vaksin tersebut menjadi kandidat respons antibodi yang kuat pada orang yang diinokulasi, tetapi tetap tidak diketahui apakah itu cukup untuk mencegah infeksi Covid-19.
Ketua Sinopharm pada bulan lalu menyebut uji coba vaksin potensial rampung pada akhir tahun ini dengan pengujian tahap 3 diharapkan akan selesai dalam waktu sekitar tiga bulan.
Virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 750.000 orang di seluruh dunia, telah mendorong perlombaan untuk mengembangkan vaksin. Lebih dari 150 calon vaksin sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia.
Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin setelah kurang dari dua bulan melakukan pengujian pada manusia, dan suntikan yang dikembangkan oleh perusahaan China CanSino Bilogics telah diizinkan untuk digunakan di militer. China memimpin pengembangan setidaknya delapan kandidat vaksin dalam berbagai tahap uji klinis.