Bisnis.com, JAKARTA -- Ini adalah fakta yang banyak diketahui bahwa jam tangan modern saat ini berevolusi dari jam saku, jam portabel yang dirancang untuk dibawa di dalam saku.
Pada akhir abad ke-19, penunjuk waktu telah berpindah ke pergelangan tangan, dengan orang-orang mulai memakai jam miniatur yang digelangkan.
Apa yang tidak banyak orang ketahui adalah bahwa wanita sebenarnya adalah orang pertama yang memakai arloji di pergelangan tangan, jauh sebelum jam tangan tersebar luas di paruh pertama abad ke-20, menurut artikel Channel News Asia.
Pada saat itu, wanita tidak mengenakan jaket, sehingga merepotkan wanita untuk membawa-bawa jam saku dengan pakaian mereka yang tidak memiliki saku untuk menyimpan jam. Wanita telah berperan penting dalam evolusi desain jam tangan seperti halnya pria.
Desain jam tangan wanita juga telah berubah sepanjang sejarah, menyesuaikan dengan tren pakaian dengan zaman, kebutuhan dan status sosial wanita yang berubah.
Sejak abad ke-18, pembuat jam Swiss,Vacheron Constantin, telah menciptakan arloji untuk wanita.
Di etalase baru di butik ION Orchard, yang berlangsung dari sekarang hingga 31 Agustus nanti, pembuat jam tersebut tengah memamerkan pilihan arloji dari koleksi Heritage-nya, yang menunjukkan evolusi desain jam tangan wanita selama dua abad terakhir. Berikut beberapa sorotannya:
1834: Liontin Emas Kuning dan Pendant Enamel Champleve
Sebelum memasang jam tangan ke pergelangan tangan, para wanita senang memakainya sebagai liontin, seperti pada model ini dengan enamel polikrom halus yang menampilkan motif bunga di sampulnya. Caseband dihiasi dengan ukiran bunga dan daun, sedangkan pelat jam perak memiliki desain guilloche dengan pola permadani.
1928: Jam Tangan Emas dengan Ukuran
Dengan penemuan garis transatlantik pada tahun 1920-an, orang sekarang dapat melakukan perjalanan ke tujuan yang sangat jauh dan eksotis. Jam tangan perjalanan dengan demikian menjadi objek yang terus menerus dipakai sehingga memungkinkan orang untuk memeriksa waktu setiap saat. Para wanita menyukai model jam tangan 'tersembunyi' seperti model gaya art-deco emas kuning tahun 1928 ini.
1929: Jam Tangan Berlian Dengan Ukiran Tonneau
Dengan munculnya tren Art Deco pada tahun 1920-an, Vacheron mulai merangkul kode estetika era ini. Siluet arloji berbentuk oval atau persegi panjang, persegi atau laras, seperti pada jam tangan berbentuk tonneau produksi tahun 1929 ini, yang bertatahkan berlian.
1946: Jam Tangan Emas Dengan Gelang Melengkung
Sejak 1940-an dan seterusnya, garis geometris dari era Art Deco berganti menjadi bentuk yang lebih tegas dan bersemangat. Dibuat sebagai perhiasan yang menunjukkan waktu, jam tangan 'tersembunyi' sangat populer pada saat ini, seperti arloji emas kuning yang diukir dengan motif bertekstur pada gelangnya yang menampilkan kaitan lebar dan melengkung. Casing jam tangan terintegrasi dengan mulus ke dalam tali jam berkat pekerjaan yang cermat pada desainnya.
1972: Jam Tangan Emas Putih Octagonal Dengan Lapis Lazuli Dial dan Gelang Tenun Mesh
Tahun 1970-an yang liar adalah dekade penuh keberanian dengan jam tangan berbentuk khusus yang memasuki pasar. Pelat jamnya terbuat dari batu keras, seperti lapis lazuli yang menghiasi jam tangan segi delapan buatan 1972 ini, yang menampilkan kaca segi empat yang tercengkram aman layaknya sebuah berlian besar. Warna pelat jam yang biru tua kontras dengan emas putih pada casing serta gelang bertekstur anyaman jaring yang terintegrasi sempurna.