Bisnis.com, JAKARTA -- Frozen Food alias makanan beku, kini menjadi salah satu tren makanan yang diminati masyarakat selama masa pandemi.
Proses penyajian yang cepat, tahan lama, sehat, dan rasa yang nikmat menjadi kriteria utama orang memilih beralih ke frozen food. Apalagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat orang menjadi sulit untuk sering pergi ke pasar dan berbelanja.
Salah satunya seorang karyawan di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Heidy Yohanisha Hanie mengatakan ada salah satu frozen food yang digemari olehnya saat ini. Akibat kecintaan pada frozen food ini, Heidy bahkan mengirimkan beberapa frozen food ini untuk keluarga dan kerabatnya.
“Aku suka Ayam Bawah Pohon soalnya enak, gurih, terjangkau, cobain aja,” ujar Heidy saat dihubungi Bisnis beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Bisnis pun mencicipi frozen food berlabel ‘Ayam Bawah Pohon.’ Dengan kemasan plastik, bertengger striker dengan gambar seekor ayam di bawah pohon berwarna hijau dengan latar belakang hitam.
Ayam Bawah Pohon adalah produk frozen food yang menyediakan tiga jenis masakan yaitu ayam goreng, ayam bakar, dan paru goreng. Sekilas dari potongan ayam dengan tulang yang kurus-kurus, Anda bisa langsung mengenali jenis ayam yang dipakai adalah ayam kampung.
Ayam kampung ini berwarna hijau kekuningan. Jika diendus dengan jeli, bumbu hijau yang membalut ayam tersebut punya harum bawang putih yang khas sehingga menggugah indera penciuman Anda.
Ada beberapa jenis rempah yang ada dalam bumbu ayam goreng Ayam Bawah Pohon. Tak hanya bawang putih ada pula bawang merah yang ternyata menciptakan rasa gurih, ada pula jahe, juga daun jeruk yang memberi aroma harum dan rasa asam yang khas pada ayam goreng ini.
Ketika Bisnis mencoba menggoreng ayam tersebut, Bisnis mencoba mengikuti prosedur penyajian yang menganjurkan dua kali proses menggoreng. Hasilnya, terlihat bentuk ayam itu menjadi garing dan harum. Hasil ayam goreng Ayam Bawah Pohon ini seketika mengocok perut.
Rasa yang tersaji dari ayam goreng pun sangat gurih di lidah. Ada rasa asin, asam, dan manis menjadi satu. Kulitnya yang kering dan renyah menambah nafsu makan, seolah Anda sedang makan ayam goreng bersama keripik.
Begitu pula dengan paru goreng dengan proses dua kali menggoreng rasa yang dihasilkan pun tidak alot, tidak terlalu kenyal yang membuat sulit dikunyah.
Sebaliknya, paru goreng tersebut justru sangat renyah, serta sangat gurih. Hasil paru goreng ini jauh berbeda dari paru goreng yang biasa ditemukan masih menyisakan minyak. Berkat racikan bumbu rempah, usai digoreng paru ini bersih dari sisa minyak.
Dua menu ini semakin lengkap dengan ragam cabai yang disertakan dalam bungkusan ayam itu yaitu sambal merah dan sambal hijau. Anda juga disarankan untuk memanaskan sambal tersebut untuk menambah kesegaran dan kenikmatan bumbu.
Adapun owner Ayam Bawah Pohon, Florence, menceritakan ayam bawah pohon berdiri pertama kali pada 2018 di Batu, Malang, Jawa Timur. Alasan Florence menamakan masakan ini Ayam Bawah Pohon karena dia ingin menciptakan suasana dimana konsumen bisa makan dimanapun namun tetap merasa suasana makan di alam atau bersantai di warung dalam alam terbuka.
“Kami menggambarkan pohon itu sebagai kerindangan dan kesejukan di Kota Batu ini, kami ingin Ayam Bawah Pohon menjadi khas dari Kota Batu,” ujar Florence saat dihubungi Bisnis.
Selama masa pandemi, Florence membenarkan bahwa peminat Ayam Bawah Pohon tumbuh pesat. Masyarakat banyak yang mau tak mau harus beradaptasi dengan kondisi karantina, keterbatasan berbelanja, sehingga mereka membutuhkan makanan cepat saji yang nikmat dan sehat.
“Sementara kami menyediakan itu karena kami tidak pakai pengawet, bahan pengawet hanya dari rempah-rempah, bukan kimia,” ujarnya.
Florence pun mulai membuka reseller bagi siapapun penikmat Ayam Bawah Pohon. Alhasil di tengah pandemi semakin banyak saja cabang dan reseller Ayam Bawah Pohon.
“Saat ini kami belum ada rencana pengembangan produk, karena orang Indonesia sangat suka makan ayam pakai sambal. Kami lebih fokus meningkatkan kualitas rasa, kebersihan dan keamanan dalam pengiriman,” ujarnya.