Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis kuliner khususnya restoran terancam terpuruk kembali seiring dengan penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Praktisi Kuliner, Chef Hengky Efendy mengatakan kembalinya pemberlakukan kebijakan PSBB merupakan penanda, kembali terpuruknya bisnis restoran. Bagaimana tidak, bisnis restoran tidak hanya menyajikan masakan yang lezat, tetapi juga suasana restoran yang indah dan membuat nyaman tamu.
“Jadi ini tadinya bisa makan di tempat walaupun hanya diperbolehkan 50% sekarang jadi take away, jadi, ya revenue turun kembali,” ujar Chef Hengky kepada Bisnis, Selasa (15/9/2020).
Konsekuensi dari penerapan PSBB ini, membuat banyak perusahaan restoran yanga kembali merumahkan karyawannya. Langkah ini terpaksa diambil demi mengurangi dan meringankan beban biaya operasional perusahaan. Dengan demikian semakin banyak orang membuka usaha sampingan, misalnya, usaha kuliner.
“Imbasnya, kompetitor juga jadi semakin banyak,” ungkap Hengky.
Kehadiran kompetitor baru pada sektor kuliner ini juga semakin dibantu dengan media penjualan melalui ruang digital, alias media sosial. Kondisi ini tentu mendorong bisnis kuliner mau tak mau harus lebih adaptif dan juga lebih memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan makanan hingga fasilitas yang bisa diberikan dari restoran tersebut. Cara ini dinilai bisa menjadi nilai tambah bagi bisnis restoran bertahan di tengah pandemi.
“Jadi pastinya akan berebutan mengeluarkan ide-ide kreatif untuk bersaing di dunia industri kuliner. Siapa yang cepat mengeluarkan ide yang bagus dari lainnya, dia yang akan menjadi trend setter,” ungkap Hengky.