Perempuan sedang hamil
Health

Ini Ciri-Ciri Anda Harus Istirahat Pinggul Selama Kehamilan

Krizia Putri Kinanti
Selasa, 6 Oktober 2020 - 17:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelvic rest adalah istilah medis yang digunakan dalam kebidanan yang menunjukkan bahwa wanita hamil diminta untuk menghindari aktivitas seksual selama masa kehamilannya.

Jenis aktivitas seksual apa yang dibatasi dapat diklarifikasi oleh dokter. Seorang wanita hamil mungkin diminta untuk mematuhi istirahat panggul selama kehamilan karena sejumlah hal yang dicurigai dokter terjadi selama kehamilannya. Inilah yang harus Anda ketahui.

Dikutip dari Parenting.firstcry.com, Selasa (6/10/2020), istirahat panggul dalam beberapa kasus juga mencakup pengekangan pada segala jenis aktivitas yang meningkatkan tekanan pada panggul atau menyebabkan otot panggul berkontraksi.

Jalan cepat, olah raga berat untuk tubuh bagian bawah, jongkok merupakan beberapa aktivitas yang menyebabkan stres pada area panggul. Singkatnya, aktivitas apa pun yang dapat membebani aktivitas panggul dapat dibatasi jika istirahat panggul dianjurkan.

Istirahat panggul tidak sama dengan bed rest. Anda dapat melakukan sebagian besar aktivitas jika sedang istirahat panggul, meskipun aktivitas yang Anda lakukan tidak melibatkan ketegangan yang tidak perlu pada daerah panggul.

Jika Anda disarankan istirahat di tempat tidur, Anda akan memiliki lebih banyak batasan dan beberapa aktivitas akan dibatasi.

1. Perdarahan atau bercak selama kehamilan

Pendarahan atau bercak bisa menjadi tanda bahaya selama kehamilan. Terkadang, bisa jadi perdarahan aktif karena perdarahan subchorionic, perdarahan di bawah plasenta atau keguguran.

Pendarahan pada awal kehamilan biasa terjadi, yang akan diselesaikan kemudian. Dalam keadaan seperti itu, kebutuhan istirahat panggul bisa berubah.

2. Riwayat persalinan prematur

Riwayat persalinan prematur bisa membutuhkan istirahat pelvis. Aktivitas seksual dapat terbukti merugikan dan disarankan untuk memeriksakan diri ke praktisi dan pasangan Anda sebelum Anda hamil.

3. Risiko persalinan prematur

Hubungan seksual meningkatkan kemungkinan seorang wanita melahirkan. Wanita yang berisiko melahirkan prematur mungkin disarankan istirahat panggul.

4. Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah suatu kondisi di mana plasenta ditempatkan di bawah serviks, bukan di sisi rahim. Anda mungkin menderita plasenta previa penuh atau sebagian. Namun hubungan seksual bisa berarti iritasi pada serviks dan kerusakan plasenta yang akan menyebabkan perdarahan atau bahkan persalinan prematur.

5. Komplikasi serviks

Leher rahim yang pendek, tidak kompeten, atau tidak mencukupi seperti yang disebut adalah kejadian kondisi medis yang tidak diyakini oleh dokter. Ini adalah situasi berbahaya di mana serviks bisa membesar tanpa kontraksi atau nyeri yang teratur.

6. Hernia

Wanita yang menderita hernia sebelum hamil atau berkembang selama kehamilan berisiko tinggi. Jika hernia berada di tempat di mana wanita tersebut berisiko mengalami persalinan prematur, dokter akan merekomendasikan istirahat panggul.

7. Riwayat keguguran

Wanita yang memiliki riwayat keguguran berisiko mengalami persalinan prematur. Keguguran membuat rahim lemah dan bisa juga mengakibatkan komplikasi serviks.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro