Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews
Health

China Lobi WHO untuk Dukung Vaksin Covid-19 Buatannya

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 8 Oktober 2020 - 09:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China sedang melobi organisasi kesehatan dunia (WHO) agar vaksin Covid-19 buatannya, dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuannya, agar vaksin itu bisa didistribusikan secara internasional.

Hal itu diungkapkan seorang pejabat WHO dilansir dari Strait Times.

Dr Socorro Escalate, koordinator WHO untuk obat-obatan esensial dan teknologi kesehatan di kawasan Pasifik Barat, mengatakan bahwa China telah mengadakan diskusi awal dengan WHO untuk memasukkan vaksinnya ke dalam daftar untuk penggunaan darurat.

Prosedur pencatatan penggunaan darurat WHO memang memungkinkan vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi dinilai, untuk mempercepat ketersediaannya dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Ini membantu negara anggota WHO dan badan PBB untuk menentukan distribusi vaksin.

"Secara potensial melalui penggunaan darurat ini, daftar kualitas dan keamanan vaksin ini dan kemanjurannya dapat dinilai dan kemudian ini dapat disediakan untuk pemegang lisensi kami," kata Dr Escalante.

China memiliki setidaknya empat vaksin eksperimental dalam tahap akhir uji klinis dua dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan dua sisanya masing-masing dari Sinovac Biotech dan CanSino Biologics.

Vaksin itu diuji di negara-negara seperti Pakistan, Indonesia, Brasil, Rusia, dan Uni Emirat Arab.

Sebelumnya, ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok lain yang dianggap berisiko tinggi di China telah diberi vaksin yang dikembangkan secara lokal meskipun uji klinis belum sepenuhnya selesai, yang meningkatkan kekhawatiran keamanan di antara para ahli.

Sementara itu, bulan lalu, UEA mengesahkan penggunaan darurat vaksin CNBG, izin darurat internasional pertama untuk salah satu vaksin China, hanya enam minggu setelah uji coba pada manusia dimulai di negara Teluk Arab.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bulan lalu akan memprioritaskan China dan Rusia dalam belanja global negaranya untuk vaksin.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro