Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer dan perusahaan bioteknologi asal German memulai uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir pada minggu ini.
Vaksin ini dinamakan BNT162b2 merupakan satu dari empat kandidat vaksin yang berlanjut ke tahap akhir uji coba di AS dikutip dari Fox News Jumat (16/10/2020).
Penjelasan uji coba vaksin ini dipublikasikan pada Rabu 14 Oktober lalu di New England Journal of Medicine.
Berdasarkan hasil studi, dua kandidat vaksin yang diuji coba pada tahap pertama menunjukkan ada keseimbangan dari reaktogenitas dan imunogenisitas yang lebih menguntungkan untuk kandidat BNT162b2 dibanding BNT162b1.
Data ini kemudian menuntun peneliti untuk menggunakan BNT162b2 di uji coba tahap kedua dan ketiga dengan dosis 30-μg.
"BNT162b2 menunjukkan profil sistem reaktogenitas lebih ringan, terutama pada dewasa tua," tulis peneliti dalam jurnal.
Pada awal minggu vaksin ini sudah memulai uji coba kepada remaja usia 16 hingga 17 tahun. Uji coba untuk anak dan dewasa di Cincinnati Children's Hospital ini dikepalai Dr. Robert Frenck.
Melalui Fox News, Frenck mengungkapkan percobaan mengikutsertakan 44.000 partisipan dari segala usia yaitu 12 hingga 85 tahun. Tujuan uji coba saat ini kepada 600 remaja berusia 16 sampai 17 tahun.
Frenck juga menambahkan administrasi makanan dan obat AS baru-baru ini telah memperbolehkan partisipasi anak mulai usia 12 tahun dalam uji coba. Rencananya anak-anak usia 12 hingga 15 tahun sebanyak 2.000 partisipan akan diuji coba.
Uji klinis pada anak dengan minim resiko dan menghasilkan manfaat langsung bagi anak tersebut. Frenck juga menjelaskan sebelum memulai uji klinis pada anak-anak dibutuhkan akumulasi data profil keamanan vaksin lebih dulu.
Pada minggu ini di AS, uji klinis vaksin Covid-19 untuk Johnson and Johnson dan Eli Lilly di berhentikan sementara. Sementara BioNTech yang bekerja sama Pfizer telah mengeluarkan data awal pada tahap ketiga. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama di AS untuk memulai uji coba vaksin pada remaja.