Bisnis.com, JAKARTA - TikTok mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan video yang mereka hapus lantaran dianggap melanggar pedoman komunitas perusahaan.
Melansir The Verge pada Jumat (23/10/2020), TikTok itu akan memberitahukan alasan spesifik penghapusan video kepada pemilik akun yang mengunggahnya. Adapun, sebelumnya platform berbagi video besutan ByteDance itu hanya menginformasikan bahwa video dihapus karena melanggar pedoman komunitas perusahaan kepada pengunggahnya.
Seperti sebelumnya, Anda dapat mengajukan banding. Mungkin Anda akan tahu apa yang Anda menarik sekarang. TikTok mengatakan telah bereksperimen dengan notifikasi ini selama beberapa bulan, dan banding sebenarnya turun 14 persen.
Kebijakan baru dari TikTok ini sebenarnya tak begitu mengagetkan. Pasalnya, ketika perusahaan merilis laporan transparansi keduanya, terungkap bahwa mereka mulai melacak alasan spesifik mengapa mereka menghapus setiap video.
TikTok, juga dikenal sebagai Douyin, adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang dluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri.
Saat ini, TikTok telah digunakan oleh di 154 negara di seluruh dunia dengan 800 juta pengguna aktif setiap harinya.
Di India, TikTok digunakan oleh lebih dari 119 juta pengguna aktif dengan catatan pengunduhan sebanyak 277,6 juta kali. Sementera di China, pengguna aktif yang menggunakan aplikasi ini tercatat sebanyak 400 juta orang.