Bisnis.com, JAKARTA - Memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 80 tahun ini, ada satu kampung unik yang bisa Anda kunjungi agar semangat hari kemerdekaan makin terasa.
Itu adalah kampung Bendera yang terletak di Jalan Darmokali kota Surabaya. Kampung ini nampak berbeda dengan kawasan di sekitarnya. Puluhan bendera merah-putih, berbagai jenis umbul-umbul hingga pernak-pernik terpajang dan mendominasi kawasan tersebut.
Dilansir dari laman Antara, terletak di seberang Kebun Binatang Surabaya, sepanjang jalan yang berada di sebuah gang ini berdiri 25 lapak pedagang bendera. Kawasan tersebut selalu diramaikan pembeli dari berbagai daerah, mulai dari Surabaya hingga luar kota, bahkan luar pulau.
Entah siapa yang menamai kawasan tersebut sebagai kampung bendera. Banyaknya pedagang bendera dan pernak-pernik di kawasan tersebut membuat orang-orang menyebutnya kampung bendera.
Sejak pagi hilir mudik aktivitas jual beli sudah meramaikan kawasan itu. Hampir seluruh warga RT 10 RW 4 di kawasan Jalan Darmokali merupakan pedagang bendera. Bahkan jika menjelang perayaan Kemerdekaan RI atau Agustusan, pedagang menggelar dagangannya hingga 24 jam.
Banyak pilihan yang tersedia di kawasan tersebut, mulai bendera berukuran kecil hingga besar. Berbagai macam umbul-umbul, lampion dan pernak-pernik lengkap dijual. Mulai harga Rp10.000 untuk bendera berukuran kecil hingga ratusan ribu rupiah tersedia di Kampung Bendera Darmokali.
Pada awalnya kampung ini hanyalah kampung seperti pada umumnya, namun melihat kesuksesan seorang pedagang bendera bernama Masruchah, masyarakat Jalan Darmokali tergoda mengikuti jejaknya.
Masruchan merupakan penjual pertama di kawasan tersebut sekaligus mempelopori pedagang lainnya untuk berjualan bendera. Berawal di tahun 1973 saat dirinya membuka usaha konveksi, namun menghadapi kegagalan
Kemudian Masruchan bersama sang putra pergi ke Kota Bandung dengan tujuan mencari bahan baku kain yang lebih murah. Namun, melihat sebuah kampung yang sukses menjadi kampung bendera di Bandung, ia kemudian terinspirasi.
Bersama sang anak, Masruchan memborong produk bendera dari Bandung, lalu menjualnya di Surabaya. Usaha itu kemudian berkembang pesat dan dirinya mengajak masyarakat untuk berjualan serta menjadi agen bagi warga sekitar.
Bulan Juli-Agustus menjadi puncak pembeli di kampung bendera. Pada bulan-bulan itu pendapatan pedagang di area tersebut naik menjadi empat kali lipat. Bahkan pedagang sanggup menjadi pemasok bendera di kawasan lainnya.
Produk-produk dari kawasan tersebut telah didistribusikan hingga luar Jawa, seperti Kalimantan, Madura hingga Fak-Fak (Papua). Kawasan tersebut telah menjadi pusat bendera dan perlengkapan Agustusan di Surabaya dan sekitarnya.
Untuk masalah harga bendera, jangan ditanya, sebab bendera di kampung ini merupakan buatan tangan dan ada juga yang langsung didatangkan dari Bandung.
Selain menjual dalam jumlah besar, kawasan tersebut melayani pembelian eceran. Pembeli umumnya berasal dari pedagang di kawasan lain, pemerintah daerah, kantor perusahaan swasta, BUMN, maupun kantor dinas.
Harga yang jauh lebih murah dibanding tempat lain menjadi magnet bagi pembeli untuk selalu berdatangan ke Kampung Bendera Darmokali.