Kenali gejala 'cabin fever' selama masa isolasi mandiri berkepanjangan./Canberra Times
Health

Cara Isolasi Mandiri yang Benar bagi Awam

Krizia Putri Kinanti
Selasa, 27 Oktober 2020 - 16:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Namanya Yunnita, perempuan kelahiran 1992 yang akrab dipanggil Uni ini sedang dilanda kekhawatiran, bukan tanpa alasan.

Suami Uni yang berprofesi sebagai fotografer di salah satu media diduga terinfeksi Covid-19, setelah salah satu pejabat pemerintahan yang sempat ia ambil gambarnya saat konferensi pers, positif Covid-19. 

Uni sendiri memiliki bayi yang baru dilahirkan, sungguh mengkhawatirkan, apabila suaminya yang menjadi suspek, pulang ke rumah dan berinteraksi dengan keluarganya. Suaminya pun menolak untuk pulang.

“Suami sempat menolak pulang, dia minta maaf karena takut bawa virus. Terus aku langsung tenangin dan suruh dia pulang sambil mikir gimana caranya agar satu keluarga aman,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/10/2020).

Dengan melakukan riset, Uni pun membuat ruangan khusus isolasi mandiri bagi suaminya. Ruangan dengan kamar mandi di dalam itu pertama-tama dikosongkan terlebih dahulu, semua perlengkapan dirinya dan bayi sudah dikeluarkan dan ditukar vitamin, cemilan serta alat cuci piring yang bisa digunakan suaminya tanpa harus keluar dari ruangan tersebut.

Setiap hari, Uni menyediakan makanan bergizi tiga kali sehari dan diletakkan di pintu ruangan suaminya berada. Satu nampan makanan, berisi nasi, sayur, lauk, buah dan minuman rempah. Selain itu, Uni juga rajin memberikan vitamin C untuk suaminya agar bisa dikonsumsi. Bukan hal yang mudah memang.

“Setiap dia buka kamar untuk ambil makanan, aku sama bayi ngeliatin dari jauh sambil dadah-dadah, kebayang dong rasanya gimana?Kadang aku sama bayi dari luar rumah manggilin suami, terus dia liatin kita dari jendela kamar,” paparnya.

Setelah berhari-hari melewati kondisi seperti itu, akhirnya hasil test Swab keluar dan suami Uni negatif virus Covid-19. Dengan rasa syukur, suami dan keluarga bisa bertemu kembali. Uni mengatakan, bahwa sebelum isolasi mandiri ini, suami Uni sudah menerapkan protokol kesehatan, dengan menggunakan masker dimanapun, bahkan menggunakan masker ganda di dalam ruangan. Sering cuci tangan dan semprot antiseptik serta disinfektan, dan selalu mandi setelah sampai rumah sebelum bermain dengan anaknya.

Dr. Adam Prabata, kandidat PhD Ilmu Kedokteran di Kobe University mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan terkait isolasi mandiri di rumah karena tidak jarang ada juga orang-orang yang melakukan isolasi mandiri tanpa benar-benar paham apa yang mereka harus lakukan dan perhatikan.

Sebetulnya, yang perlu melakukan isolasi mandiri adalah pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan dan suspek Covid-19 gejala ringan tanpa komorbid. Bisa juga orang yang melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. Lalu, tempatkan pasien di ruang sendiri dengan ventilasi yang baik, meminimalisir berbagi ruangan dan memastikan ruang bersama berventilasi baik. Tak lupa, membatasi pergerakan pasien.

“Cara merawat pasiennya adalah dengan menyiapkan satu orang yang sehat untuk merawat pasien, menggunakan masker bedah dan sarung tangan saat melakukan perawatan pada pasien, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau lingkungan pasien. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan keluarga adalah menghindari kontak dengan barang yang terkontaminasi pasien, memisahkan alat makan pasien, selalu menggunakan masker dan jangan menggunakan masker serta sarung tangan bekas,” paparnya.

Untuk pakaian, sprei dan handuk pasien bisa dicuci menggunakan mesin cuci dengan air 60 derajat - 90 derajat celcius dan deterjen, ditempatkan pada kantung khusus dan menggunakan sarung tangan saat mencuci. Untuk membersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi bisa menggunakan sabun atau deterjen rumah tangga atau larutan NaOCI 0,5%.

Yang perlu dipelajari sebelum dan saat melakukan isolasi mandiri adalah belajar cara mencuci tangan dan menggunakan masker yang baik dan benar. Selama isolasi mandiri kita memiliki hak untuk dipantau oleh dinas dan fasilitas kesehatan terdekat serta melakukan isolasi di fasilitas khusus bila tidak mampu memenuhi kriteria atau melaksanakan isolasi mandiri.

Tidak hanya hak, pasien juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan pada saat isolasi mandiri, yakni proaktif berkomunikasi dengan petugas kesehatan, melengkapi data kasus dan melakukan isolasi mandiri sebaik-baiknya.

“Melakukan isolasi mandiri dengan benar bisa mencegah penularan Covid-19 ke orang terdekatmu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro